Pembacaan
Alkitab: Yoh. 2:1-11
Doa
baca: “Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea,
sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yoh. 2:11)
Prinsip Hayat
Air mempunyai dua arti kiasan dalam Alkitab. Ada yang
mewakili hayat (Yoh. 4:14; 7:38), ada pula yang mewakili maut (Kej. 1:2, 6;
Kel. 14:21; Mat. 3:16). Semua bejana batu dalam pesta pernikahan penuh dengan
air berarti seluruh umat manusia secara alamiah penuh dengan maut. Tuhan Yesus
dengan ajaib mengubah air kematian ini menjadi anggur (Yoh. 2:8-9). Tuhan tidak
hanya dapat menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada (Rm. 4:17), bahkan
mengubah maut menjadi hayat. Sebelum kita diselamatkan, kita adalah tempayan
yang penuh dengan air maut, namun puji Tuhan, Ia datang dan mengubah air maut
kita menjadi hayat.
Dalam kitab ini, semua mukjizat yang dilakukan oleh
Tuhan, dalam bahasa aslinya disebut tanda (Yoh. 2:23; 3:2; 4:54; 6:2, 14, 26,
30; 7:31; 9:16; 10:41; 11:47; 12:18, 37; 20:30). Semua ini adalah mukjizat,
tetapi digunakan sebagai tanda untuk melambangkan perkara hayat. Perkara apa
pun yang disebut pertama kali dalam Alkitab, selalu menjadi (menentukan)
prinsip perkara itu. Prinsip mengubah maut menjadi hayat dapat diterapkan pada
peristiwa perempuan Samaria dalam Yohanes 4. Tuhan masuk ke dalam kehidupannya
dan mengubah dia. Prinsip ini juga dapat diterapkan pada orang yang sakit
selama 38 tahun dalam pasal 5, orang banyak yang kelaparan dalam pasal 6,
perempuan berdosa dalam pasal 8, orang buta dalam pasal 9, dan Lazarus dalam
pasal 11. Dalam Yohanes 2:11 menunjukkan bahwa melalui mengubah maut menjadi
hayat, kemuliaan Tuhan dinyatakan. Maria, ibu Yesus di sini melambangkan
manusia alamiah yang tidak bersangkut-paut dengan hayat dan harus ditaklukkan
oleh hayat ilahi (ayat 3-5). Dalam setiap keadaan, kita perlu mengenal Tuhan
sebagai Dia yang mengubah maut menjadi hayat, dalam tiap keadaan belajar
memanggil nama-Nya sampai menjamah Dia sebagai air hayat!
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment