Pembacaan
Alkitab: Yoh. 3:1-21
Doa baca: “Siapa saja yang percaya
kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; siapa saja yang tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
(Yoh. 3:18)
Terbebaskan dari Hukuman melalui Percaya
Bani Israel zaman dahulu
telah menjadi ular, dan memerlukan seekor ular tembaga yang ditinggikan untuk
sebagai pengganti mereka. Demikian juga, di mata Allah, kita semua telah
menjadi ular, dan memerlukan Kristus mati di atas salib sebagai pengganti kita.
Melalui mati dalam rupa ular, Kristus menanggulangi sifat dosa dan membinasakan
Iblis.
Lalu, Yohanes 3:15
melanjutkan, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal.” Ini adalah hasil dari ayat 14. Hasil dari kematian-Nya adalah
membuat kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Dalam ayat 18,
Tuhan mewahyukan lebih lanjut tentang keadaan Nikodemus. Nikodemus bukan hanya
memiliki sifat racun ular, tetapi juga berada di bawah penghakiman Allah.
Demikian pun kita hari ini. Dari segi kedudukan, kita ini sudah berada di bawah
penetapan hukuman Allah.
Namun puji Tuhan! Putra
Allah telah datang untuk menolong manusia terlepas dari penghukuman ini (Yoh
3:17). Yang perlu kita lakukan untuk memperoleh pertolongan ini adalah percaya
kepada Tuhan. Percaya adalah satu-satunya jalan kita beroleh selamat dan
beroleh kelahiran kembali. Kelakuan kita, tidak peduli seberapa banyak baik,
tidaklah terhitung. Ini mutlak merupakan perkara iman. Melalui percaya kepada
Tuhan, di pihak negatif, kita menerima pengampunan, dan dibebaskan dari
penghukuman Allah. Di pihak positif, kita akan beroleh hidup yang kekal, yaitu
hayat ilahi Allah.
Namun, agar manusia sadar ia
perlu diselamatkan, Putra Allah harus datang menjadi terang (Yoh. 3:19-21).
Kita perlu terlebih dahulu diterangi atas kondisi kita yang jatuh, baru kita
dapat bertobat dan beroleh selamat. Semoga hari ini kita menjadi orang yang
senantiasa terbuka kepada terang Tuhan agar kita diselamatkan dan menerima
hayat Allah menjadi kenikmatan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment