Hitstat

13 December 2019

Yohanes - Minggu 04 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 3:1-21
Doa baca: “Jawab Yesus, ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.’” (Yoh. 3:5)


Jalan Masuk ke dalam Keselamatan Sempurna Tuhan


Aspek-aspek pekerjaan Tuhan membawa kita kepada berbagai aspek dari keselamatan sempurna Tuhan. Sembilan urutan catatan dalam Kitab Yohanes membawakan sebuah wahyu kepada kita; kelahiran kembali adalah permulaan hayat rohani. Semua pengalaman rohani berawal pada kelahiran kembali. Setelah kita mengalami kelahiran kembali, barulah kita memenuhi syarat untuk memperoleh bagian pada aspek-aspek lain atas keselamatan Tuhan. Kelahiran kembali merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mengalami aspek-aspek lain keselamatan Tuhan. Oleh karena itulah, kelahiran kembali dicatat sebagai butir yang pertama.

Sekarang, apakah kita mau masuk untuk mengalami pengalaman hayat yang dapat menyelesaikan semua masalah kita, dan menyuplaikan segala keperluan kita? Jika kita mau, marilah kita menerima Dia melalui kelahiran kembali.

Apakah makna kelahiran kembali? Kelahiran kembali bukanlah perbaikan atau pembudayaan yang di luar, juga bukan suatu pengubahan dan peralihan yang tanpa hayat. Kelahiran kembali adalah kelahiran baru yang mendatangkan hayat baru. Ini mutlak perkara hayat, bukan perbuatan. Kelahiran kembali adalah memperoleh hayat lain di samping hayat yang telah kita miliki, hayat ilahi dari Allah. Jika kita memiliki hayat Allah, maka kita adalah anak-anak Allah, memiliki hak untuk menjadi putra-putra Allah (Yoh. 1:12). Melalui ini kita memiliki sifat ilahi Allah (2 Ptr. 1:4), mempunyai hubungan hayat dengan Allah, yaitu hak keputraan (Rm. 8:15; Gal. 4:5-6).

Inilah keperluan kita yang sesungguhnya. Dahulu Nikodemus mengira dengan belajar untuk berkelakuan baik dan menyembah Allah saja cukup untuk memperoleh keselamatan. Namun, Tuhan Yesus menjawab dengan mewahyukan bahwa bukan pengajaran yang ia perlukan, melainkan hayat Allah. Karena itu, ketika kita datang kepada Tuhan, marilah kita menjamah Dia sebagai hayat, bukan pengetahuan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 8

No comments: