Pembacaan
Alkitab: Yoh. 3:1-21
Doa baca: “Jawab Yesus,
‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.’” (Yoh. 3:5)
Makna Kelahiran Kembali
Nikodemus mengira bahwa
kelahiran kembali berarti kembali ke dalam rahim ibunya untuk dilahirkan sekali
lagi. Ia tidak tahu bahwa tak peduli berapa kali orang dilahirkan dari rahim
ibu, ia tetap merupakan daging, sebab daging melahirkan daging (Yoh. 3:6).
Sebaliknya, kelahiran
kembali berarti kita dalam roh dilahirkan oleh Roh Kudus, yakni Roh ilahi
melahirkan kembali roh kita dengan hayat Allah yang ilahi itu. Ini adalah
perkara yang mutlak terjadi di dalam roh kita. Allah itu Roh, dan hanya roh
yang dapat menyentuh Roh, dan hanya roh sajalah yang dapat dilahirkan oleh Roh.
Sebelum kelahiran kembali,
kita hidup berdasarkan daging, berperilaku di dalam daging, dan roh kita mati.
Melalui kelahiran kembali, roh kita yang telah tidak berfungsi itu bukan hanya
dihidupkan kembali, bahkan memperoleh penyaluran hayat ilahi Allah dari Roh
itu. Maka, dalam roh kita terdapat hayat Allah dan Roh Allah. Kedua roh ini
menjadi roh yang berbaur (Rm. 8:16). Dalam roh perbauran inilah, baru kita
dengan Tuhan menjadi satu roh (1 Kor. 6:17).
Bila kita ingin dilahirkan
oleh Roh, kita harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Yang pertama ialah
bertobat, mengakui diri kita orang berdosa. Kemudian, kita perlu percaya kepada
Yesus, dan menyeru nama-Nya di mulut serta di dalam roh. Dengan demikian, Roh
ilahi itu masuk ke dalam kita. Ketika Roh ilahi masuk ke dalam kita, berarti
Kristus masuk ke dalam kita, dan juga Allah Tritunggal masuk ke dalam kita.
Kelahiran kembali inilah satu-satunya
jalan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh. 3:3). Kerajaan Allah merupakan
ruang lingkup ilahi, dan manusia harus memiliki hayat ilahi baru dapat
memasukinya. Sebab itu, kita perlu dilahirkan kembali agar kita memiliki hayat
ilahi, dan dengan hayat inilah kita dapat memasuki ruang lingkup ilahi serta
memiliki bagian dalam kerajaan ilahi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 9
No comments:
Post a Comment