Hitstat

25 December 2019

Yohanes - Minggu 06 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 4:1-42
Doa baca: “Jawab Yesus kepadanya, ‘Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi siapa saja yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.’” (Yoh. 4:13-14)


Air yang Memuaskan Hingga Kekal


Orang-orang sering menganggap nenek moyang agamawi mereka itulah yang terbesar. Perempuan Samaria ini juga memandang bahwa sumur Yakub adalah sumur yang dapat memuaskan dahaganya dan adalah sumur yang terbaik. Dalam Yohanes 4:11, perempuan Samaria ini bertanya, “Tuan, Engkau tidak punya timba... dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?” Pertanyaan ini menyatakan bahwa keagamaan selalu dianggap cara paling manjur tetapi “air” keagamaan selamanya tidak dapat meleraikan kehausan orang-orang agamawi. Tuhan menjawab dalam Yohanes 4:13, “Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi.

Kristus jauh lebih besar daripada nenek moyang agamawi. Karunia Allah selalu lebih besar daripada warisan agama. Karunia Allah tidak hanya Kristus. Hayat ilahi adalah karunia Allah karena Roma 6:23 berkata, “...tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Hayat ilahi ini akan menjadi mata air dalam diri kita yang terus-menerus memancar sampai pada hidup yang kekal (Yoh. 4:14). Hayat ilahi ini jauh lebih baik daripada sumur Yakub. Air hayat dari Allah meleraikan dahaga kita dan menjadi mata air yang memancar hingga hidup yang kekal.

“Air” dalam Yoh. 4:13 melambangkan kenikmatan materi dan hiburan duniawi. Sebanyak apa pun manusia minum air materi dan duniawi ini, pasti akan haus lagi. Meminum air dunia ini membuat kita semakin haus. Hanya satu “air” yang dapat memuaskan manusia hingga kekal yaitu Yesus Kristus. Siapa saja yang minum air dari-Nya, tidak akan haus lagi karena air itu akan menjadi mata air di dalamnya yang terus-menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 11

No comments: