Hitstat

07 February 2020

Yohanes - Minggu 12 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 11:25-27; Flp. 3:10
Doa baca: “Jawab Yesus kepadanya, 'Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,” (Yoh. 11:25)


Keperluan Orang Mati


Jika Anda memperhatikan keadaan manusia dalam setiap peristiwa, Anda akan menemukan bahwa dalam setiap peristiwa itu, manusia tidak mempunyai apa-apa selain kematian. Namun, Tuhan datang ke dalam situasi kematian ini untuk menjadi hayat dalam prinsip kebangkitan. Dia mengubah kematian dari setiap situasi menjadi hayat, dan membawa hayat keluar dari kematian. Kelahiran kembali berarti bahwa Tuhan telah datang menjadi hayat kita dalam kebangkitan.

Dalam peristiwa kumpulan orang yang lapar, Tuhan datang sebagai roti hidup mereka. Karena Dia telah mati dibunuh di atas salib dan telah dibangkitkan dalam kuasa hayat kebangkitan, maka Dia dapat merawat dan memuaskan kita dengan roti hidup. Dalam peristiwa orang yang haus dalam Yohanes 7, Tuhan merupakan air hidup untuk meleraikan haus mereka. Setelah Tuhan dimuliakan, Roh pemberi hayat menjadi air hayat. Tuhan harus disalibkan dan dibangkitkan, dan dalam kebangkitan-Nya itu Tuhan telah menjadi air hidup yang meleraikan haus kita.

Mengapa Tuhan menunggu dua hari setelah mendengar kabar tentang sakitnya Lazarus dan bukannya segera pergi? Dengan tegas dikatakan bahwa Tuhan menunggu selama dua hari karena Dia bukan hanya ingin menyembuhkan orang, melainkan juga ingin menghidupkan orang. Tuhan menyembuhkan dengan menghidupkan.
Jadi, prinsip hayat melalui kebangkitan adalah Tuhan selalu menghidupkan orang yang mati. Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan akan menyembuhkan Anda? Tidak! Tuhan akan menghidupkan Anda. Tuhan tidak pernah datang untuk memperbaiki Anda atau membetulkan perilaku Anda. Dia senantiasa datang untuk menghidupkan Anda. Maksud Tuhan satu-satunya adalah menyalurkan diri-Nya kepada Anda sebagai hayat yang menghidupkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 24

No comments: