Hitstat

17 February 2020

Yohanes - Minggu 14 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 13:1-11
Doa baca: “Yesus tahu bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.” (Yoh. 13:3)


Titik Putar dalam Injil Yohanes


Yohanes 13 membahas mengenai Tuhan membasuh kaki murid-murid-Nya. Pada umumnya orang Kristen hanya percaya bahwa membasuh kaki orang-orang lain itu menunjukkan kasih terhadap mereka. Namun sesungguhnya, pembasuhan kaki memiliki arti yang lebih penting, arti yang lebih dalam dan rohani.

Untuk melihat makna yang lebih dalam dan rohani dari pembasuhan kaki, kita harus mengetahui kedudukan pasal 13 dalam Injil Yohanes secara keseluruhan. Kedudukannya ialah sebagai titik putar dalam kitab ini. Injil Yohanes dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari pasal 1—13, yaitu Tuhan sebagai Firman yang kekal, yang adalah ekspresi Allah, datang menjadi hayat kita, memenuhi seluruh keperluan kita dan menjadikan kita anggota Tubuh-Nya. Bagian kedua terdiri dari pasal 14—21, yaitu Tuhan yang berinkarnasi, disalibkan, dan bangkit telah ditransfigurasi dari ekspresi Allah dalam daging menjadi Roh, sehingga Ia dapat masuk ke dalam roh kita menjadi hayat kita, dan di dalam roh kita bersatu dengan kita. Dengan demikian, Ia di dalam kita dan kita di dalam Dia. Kini Dia dan kita, kita dan Dia, berbaur bersama menjadi satu dan dapat dibangun bersama.

Dalam bagian pertama Injil Yohanes, Tuhan datang melalui inkarnasi untuk membawa Allah masuk ke dalam kita. Sedangkan dalam bagian kedua, Tuhan pergi melalui kematian dan kebangkitan untuk membawa kita ke dalam Allah. Di antara dua bagian ini, Yohanes 13 berdiri sebagai titik putar. Ayat 3 mengatakan, “Yesus tahu… bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.” Ini adalah titik putar dari membawa Allah ke dalam manusia menjadi membawa manusia ke dalam Allah.  Titik putar inilah makna yang lebih dalam dan rohani dari Yohanes 13, pasal yang membahas Tuhan membasuh kaki murid-murid-Nya. Ini sangatlah berarti. Maka, pembasuhan kaki ini sangatlah bermakna.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 27

No comments: