Pembacaan
Alkitab: Yoh. 11:28-52
Doa
baca: “Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk
mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.” (Yoh.
11:52)
Hidup Gereja sebagai Hasil Hayat
Dalam Yohanes 11:52 frasa mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah menyiratkan bahwa
kematian dan hayat kebangkitan Tuhan adalah untuk membangun anak-anak Allah.
Dengan kematian-Nya, Tuhan membebaskan hayat-Nya agar dibagikan kepada
orang-orang yang percaya kedalam-Nya. Hayat ini kita alami di dalam kebangkitan
dan dalam kebangkitan kita bertumbuh bersama menjadi Tubuh-Nya.
Dalam Yohanes 11, Tuhan membangkitkan Lazarus dari
kematian dan melalui kebangkitan itu gereja dihasilkan. Sama halnya dengan kita
hari ini, kita semua adalah orang yang mati tetapi Tuhan datang membangkitkan
kita. Setelah kita dibangkitkan, kita menjadi gereja. Dalam Yohanes 12 kita
nampak bahwa orang yang telah dibangkitkan, akan menjadi tempat di mana Tuhan
memperoleh perhentian dan kepuasan. Inilah gereja.
Selain itu, kita harus memandang gereja sebagai rumah
perjamuan. Rumah perjamuan ini ada di luar agama, di sebuah rumah kecil di
Betania, dan di luar Yerusalem. Ketika Tuhan datang menjadi hayat manusia, Ia
ditolak oleh agama Yahudi. Bahkan dalam Yohanes 11, penganut agama Yahudi
mencari akal untuk membunuh Dia (Yoh. 11:53, 57). Hal ini menunjukkan betapa
agama melawan Tuhan sebagai hayat. Oleh karena itu, kita perlu melihat bahwa
dalam zaman ini, kehendak dan tujuan Allah ialah masuk ke dalam manusia melalui
Roh-Nya dan firman-Nya, agar menjadi hayat manusia, sehingga manusia dapat
hidup bersandarkan Dia.
Dengan membuat diri-Nya sebagai hayat kebangkitan
terhadap orang-orang yang percaya kepada-Nya, Ia memperoleh sebuah rumah,
tempat di mana Ia dapat beristirahat, berpesta, bersemayam, dan dipuaskan. Dia
berpesta bersama kita dan kita berpesta bersama Dia. Untuk hal ini, kita perlu
menikmati Kristus setiap hari, hingga dipenuhi Dia. Inilah hidup gereja, hasil
dari Kristus menjadi hayat manusia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment