Pembacaan
Alkitab: Yoh. 12:12-28
Doa
baca: “’Bapa, muliakanlah nama-Mu!' Lalu terdengarlah suara
dari surga, 'Aku telah memuliakannya, dan Aku akan memuliakannya lagi!’” (Yoh.
12:28)
Waktu Pemuliaan
Yohanes 12:23 mengatakan, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan,” dan Tuhan melanjutkan
doanya dalam Yohanes 12:28, yang meminta Bapa, agar Bapa memuliakan nama-Nya.
Hal ini terlihat sederhana. Namun, kita bisa memiliki dua pertanyaan di sini.
Bagaimanakah cara Tuhan dimuliakan? Bagaimanakah cara Bapa dimuliakan?
Tuhan dimuliakan seperti sebutir biji gandum yang
unsur hayatnya terbebaskan melalui jatuh ke dalam tanah dan tumbuh dari tanah
untuk mengasilkan banyak buah (Yoh. 12:24). Melalui Ia kehilangan hayat
jiwa-Nya, Ia membebaskan hayat kekal-Nya dalam kebangkitan kepada “banyak
biji”. Inilah Ia dimuliakan! Jadi, kemuliaan Tuhan adalah kematian-Nya bukan
sebagai kematian penebusan, tetapi sebagai kematian yang menghasilkan,
melahirkan kembali. Dengan ini, Ia menggenapkan tiga tujuan: 1) menghasilkan
banyak biji, menarik semua orang kepada-Nya, 2) membebaskan hayat ilahi, hayat
kekal, dan 3) menghukum dunia, serta mencampakkan penguasanya.
Lalu, cara memuliakan Bapa adalah melalui Anak
dimuliakan. Ketika unsur ilahi Anak dibebaskan dan diekspresikan melalui
kematian dan kebangkitan-Nya, hayat ilahi Bapa dibebaskan dan diekspresikan.
Karena itu, Bapa dimuliakan dalam kemuliaan Anak melalui kematian dan
kebangkitan-Nya.
Melalui prinsip ini kita melihat, bahwa kita harus
mati untuk menghasilkan gereja. Apakah yang mati? Iblis di dalam kita. Hayat
jiwa kita yang rusak ini yang mati. Ketika telah mati, maka kita akan hidup
dengan menikmati hayat kekal di dalam kebangkitan. Karena itu, pengalaman ini
sesuai dengan Yohanes 12:26. Kita perlu mengikuti Dia. Ketika Ia melewati
kematian, kita pun juga perlu demikian. Hari ini, Ia adalah hayat di dalam
kita. Kita perlu terus berkontak dengan Dia, dalam setiap aktivitas kita
melalui doa dan berseru pada-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 26
No comments:
Post a Comment