Hitstat

14 February 2020

Yohanes - Minggu 13 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 12:12-28
Doa baca: “’Bapa, muliakanlah nama-Mu!' Lalu terdengarlah suara dari surga, 'Aku telah memuliakannya, dan Aku akan memuliakannya lagi!’” (Yoh. 12:28)


Waktu Pemuliaan


Yohanes 12:23 mengatakan, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan,” dan Tuhan melanjutkan doanya dalam Yohanes 12:28, yang meminta Bapa, agar Bapa memuliakan nama-Nya. Hal ini terlihat sederhana. Namun, kita bisa memiliki dua pertanyaan di sini. Bagaimanakah cara Tuhan dimuliakan? Bagaimanakah cara Bapa dimuliakan?

Tuhan dimuliakan seperti sebutir biji gandum yang unsur hayatnya terbebaskan melalui jatuh ke dalam tanah dan tumbuh dari tanah untuk mengasilkan banyak buah (Yoh. 12:24). Melalui Ia kehilangan hayat jiwa-Nya, Ia membebaskan hayat kekal-Nya dalam kebangkitan kepada “banyak biji”. Inilah Ia dimuliakan! Jadi, kemuliaan Tuhan adalah kematian-Nya bukan sebagai kematian penebusan, tetapi sebagai kematian yang menghasilkan, melahirkan kembali. Dengan ini, Ia menggenapkan tiga tujuan: 1) menghasilkan banyak biji, menarik semua orang kepada-Nya, 2) membebaskan hayat ilahi, hayat kekal, dan 3) menghukum dunia, serta mencampakkan penguasanya.

Lalu, cara memuliakan Bapa adalah melalui Anak dimuliakan. Ketika unsur ilahi Anak dibebaskan dan diekspresikan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, hayat ilahi Bapa dibebaskan dan diekspresikan. Karena itu, Bapa dimuliakan dalam kemuliaan Anak melalui kematian dan kebangkitan-Nya.

Melalui prinsip ini kita melihat, bahwa kita harus mati untuk menghasilkan gereja. Apakah yang mati? Iblis di dalam kita. Hayat jiwa kita yang rusak ini yang mati. Ketika telah mati, maka kita akan hidup dengan menikmati hayat kekal di dalam kebangkitan. Karena itu, pengalaman ini sesuai dengan Yohanes 12:26. Kita perlu mengikuti Dia. Ketika Ia melewati kematian, kita pun juga perlu demikian. Hari ini, Ia adalah hayat di dalam kita. Kita perlu terus berkontak dengan Dia, dalam setiap aktivitas kita melalui doa dan berseru pada-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 26

No comments: