Pembacaan
Alkitab: Yoh. 11:1-4
Doa
baca: “Tetapi ketika Yesus
mendengar kabar itu, Ia berkata, 'Penyakit itu tidak akan membawa kematian,
tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, supaya melalui penyakit itu Anak Allah
dimuliakan.'” (Yoh. 11:4)
Agama adalah Musuh Hayat
Ketika seorang Lazarus yang telah mati, telah
dikuburkan selamat empat hari dan mulai membusuk dibangkitkan oleh Tuhan, bukan
main adalah sebuah peristiwa yang ajaib! Namun kenapa perihal kebangkitan
Lazarus tidak disebutkan dalam ketiga kitab Injil lainnya? Kita perlu melihat
bahwa Injil Yohanes berfokus pada perihal hayat, tidak seperti ketiga kitab
Injil lainnya. Orang mati (Yoh. 11:1-4) tidak memerlukan penyembuhan melainkan
kebangkitan.
Injil Yohanes mewahyukan bahwa Kristus datang sebagai
hayat kita, ini adalah di aspek positif. Sedangkan di aspek negatif, Yohanes
menunjukkan bahwa agama menentang Kristus sebagai hayat. Hingga pasal 10, Tuhan
dipaksa untuk meninggalkan agama, Bait Allah, kota kudus, dan semua barang yang
baik dari agama lalu datang pada kedudukan yang baru. Dalam pasal 1 yang
dibahas minggu ini, kita melihat agama sedang mengharapkan kedatangan seorang
pemimpin besar. Tetapi sebaliknya, Kristus datang sebagai burung merpati kecil
untuk menghasilkan batu-batu yang diubah bagi pembangunan Allah. Pasal 2
menunjukkan bahwa agama berusaha untuk menghancurkan hayat, pasal 3 menunjukkan
bahwa orang yang luhur memiliki konsep agama, bahkan seorang perempuan yang
hina, amoral pun mempunyai konsep agama. Sehingga dalam pasal 5, agama dengan
lebih giat menentang Tuhan – menunjukkan bahwa hayat dan agama beserta
peraturannya tidak pernah selaras. Konsep agama hendak menjadikan Dia raja
(6:15). Pada akhir pasal 10, Tuhan Yesus berjalan dari kandang agama Yahudi.
Hendaknya ketika kita memasuki Injil Yohanes, kita dengan jelas melihat bahwa
Tuhan Sang Hayat tidak hanya bertentangan dengan agama, namun dalam
kedudukan-Nya yang baru, tidak ada satu pun unsur agama.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment