Hitstat

25 February 2020

Yohanes - Minggu 15 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 14:1-6; 3:13
Doa baca: “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.” (Yoh. 3:13)


Percaya ke dalam Allah


Yohanes 14:1-6 membuat kita nampak bahwa Yesus pergi melalui kematian dan Kristus datang dalam kebangkitan untuk membawa kaum beriman ke dalam Bapa. Yohanes 13:3 maupun Yohanes 14:2-3 berbicara mengenai kepergian Tuhan. Namun, murid-murid bahkan termasuk orang-orang pada zaman ini sering salah paham mengenai maksud Tuhan ketika Ia berbicara Ia harus pergi. Ke manakah Tuhan Yesus pergi? Maksud dari kepergian Tuhan sebenarnya adalah bahwa Ia akan mati dan dibangkitkan.

Konsep manusia mengatakan bahwa Yesus akan pergi ke surga, tetapi Tuhan Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Ia akan pergi kepada Bapa (Yoh. 14:12, 28). Yesus mengatakan selanjutnya, “Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?” (Yoh. 14:10). Bagaimana mungkin Ia pergi kepada Bapa apabila Bapa sudah berada di dalam Dia? Hal ini membingungkan banyak orang. Karena itu, kita perlu nampak bahwa Tuhan tidak bermaksud membawa kaum beriman-Nya dari satu tempat ke tempat lain. Kepergian-Nya bukan masalah tempat, melainkan masalah Persona yang hidup, yaitu Bapa sendiri. Tuhan datang dari Bapa, melalui inkarnasi, membawa Allah ke dalam manusia. Pemikiran dalam pasal 14 adalah bahwa Ia membawa mereka semua yang percaya dan menerima-Nya sebagai hayat ke dalam Allah. Jalan-Nya adalah dengan menempuh kematian dan kebangkitan. Maksud kepergian-Nya adalah untuk membawa manusia ke dalam Allah.

Yohanes 14:1 mengatakan, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada (ke dalam) Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Ayat ini mewahyukan dua hal. Pertama, bahwa Tuhan adalah Allah sendiri. Sebagai Allah yang sejati, Ia selalu hadir di mana-mana. Pada-Nya tidak ada batas waktu dan ruang. Kedua, percaya “ke dalam” Allah yang berarti adalah kepercayaan subjektif. Kepercayaan seperti inilah yang membawa kita kepada Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 29

No comments: