Hitstat

22 May 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 2 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kis. 1:1-26; Mat. 16:13-20
Doa baca: “Kata Yesus kepadanya: 'Berbahagialah engkau Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.'” (Mat. 16:17)


Keperluan akan Penerangan Surgawi


Hari ini kita sedang berperang melawan kebutaan rohani. Banyak yang memiliki gelar doktor bahasa Yunani, tetapi secara rohani, mereka sama sekali buta. Mereka mengenal dengan cara ilmiah, tetapi tidak mengetahui apa yang Tuhan katakan. Tidak peduli betapa banyak gelar yang dapat kita miliki atau betapa banyak pengetahuan kita, kita masih perlu merendahkan diri dan memohon kepada Tuhan untuk mendatangkan wahyu-Nya. Maka itu, kita masih memerlukan penerangan surgawi untuk melihat wahyu ilahi dalam Perjanjian Baru.

Dalam kitab-kitab Injil, Tuhan Yesus meluangkan waktu tiga setengah tahun bersama murid-murid-Nya dan Dia sangat sabar terhadap mereka. Terhadap Petrus, Tuhan Yesus melakukan apa yang dapat Dia lakukan dengan penuh kesabaran dan simpati. Kita mungkin merasa simpati kepada Petrus sewaktu membaca catatan dalam Matius 16. Meskipun demikian, Petrus bukanlah seorang yang “gugur” dari “perguruan tinggi” Tuhan. Bahkan ketika Petrus menyangkal-Nya, Tuhan Yesus tetap sabar (Mat. 26:33-34). Meskipun Petrus menyangkal Tuhan tiga kali, Tuhan tidak kecewa, karena pengalaman Petrus adalah bagian dari “pelajaran perguruan tinggi” itu.

Akhirnya, Petrus menerima pemahaman ini bukan selama tiga setengah tahun bersama Tuhan, tetapi setelah Tuhan ditransfigurasi dari daging menjadi Roh. Ketika Tuhan berada dalam daging, Dia benar-benar tidak sukses dalam mengajar Petrus, karena Dia tidak dapat masuk untuk berhuni ke dalamnya. Maka itu, terhadap Petrus dan murid-murid, Tuhan Yesus tidak berdaya dalam rupa daging untuk mengembangbiakkan diri-Nya yaitu menyalurkan diri-Nya ke dalam manusia sebagai hayat. Tetapi puji Tuhan, hari ini kita telah melewati waktu tersebut dan memiliki Dia yang berhuni dalam kita sebagai Roh itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 3

No comments: