Pembacaan
Alkitab: Kis. 1:1-26
Doa
baca: “Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia menunjukkan bahwa Ia hidup.
Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara
kepada mereka tentang Kerajaan Allah.” (Kis. 1:3)
Penyertaan-Nya yang Tidak Terlihat
Tuhan menyatakan diri-Nya hidup dengan tujuan melatih
murid-murid utuk mempraktikkan dan menikmati penyertaan-Nya yang tidak
kelihatan. Setelah Tuhan menghembuskan diri-Nya ke dalam murid-murid, Dia tidak
pernah meninggalkan mereka secara esensial. Tetapi, secara ekonomikal Dia
menampakkan diri dan kemudian menghilang. Selama empat puluh hari Tuhan
menampakkan diri kepada murid-murid. Dalam Alkitab empat puluh hari adalah
waktu pengujian dan penderitaan (Ul. 9:9, 18; 1 Raj. 19:8). Empat puluh adalah
angka pengujian, pembuktian, pencobaan, pendidikan. Selama empat puluh hari,
Tuhan menampakkan diri dan menghilang untuk menguji dan melatih murid-murid.
Penyertaan Tuhan yang tidak kelihatan itu untuk melatih murid-murid menyadari
dan menikmati kehadiran-Nya yang tidak kelihatan secara berkesinambungan
Murid-murid sudah terbiasa dengan penyertaan Kristus
yang kelihatan. Selama tiga setengah tahun Dia telah menyertai mereka dengan
kelihatan dalam daging (Yoh.13:23). Tiba-tiba penyertaan-Nya yang terlihat itu
diambil. Meskipun penyertaan Tuhan yang rohani itu tidak kelihatan, ini lebih
riil dan penting daripada penyertaan-Nya yang terlihat. Penyertaan-Nya yang
tidak terlihat itu tidak ada unsur ruang dan waktu. Penyertaan-Nya yang tidak
terlihat itu ada di mana-mana. Di mana pun kita berada, penyertaan Tuhan yang
tidak terlihat itu mengikuti kita.
Karena murid-murid itu tidak terbiasa dengan
penyertaan Tuhan yang tidak terlihat, maka Tuhan tinggal bersama-sama mereka
secara ekonomikal selama empat puluh hari, menampakkan diri dan menghilang.
Dengan cara ini Dia melatih mereka dan kita hari ini untuk mempraktikkan dan
menikmati penyertaan-Nya yang tidak terlihat itu.
Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para
Rasul, Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment