Pembacaan
Alkitab: Kis. 1:12-14
Doa
baca: “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus dan
saudara-saudara Yesus.” (Kis. 1:14)
Bertekun dalam Doa
Setelah menyaksikan kenaikan Tuhan, murid-murid dalam
ayat 12 kembali ke Yerusalem untuk menerima Roh kuasa secara ekonomikal yang
dijanjikan oleh Bapa (Luk. 24:49; Kis. 1:4). Setelah kebangkitan dan kenaikan
Tuhan, keadaan rohani murid-murid berubah secara drastis. Meskipun hari
Pentakosta belum tiba, dan mereka belum menerima pencurahan Roh kuasa secara ekonomikal,
namun mereka tidak lagi saling bertengkar mengenai siapa di antara mereka yang
dianggap terbesar, sebaliknya mereka berbeban untuk berdoa dengan tekun dan
sehati. Ini adalah tanda dan bukti yang kuat bahwa mereka telah menerima Roh
hayat yang berhuni di dalam secara esensial pada hari kebangkitan Tuhan (Yoh.
20:22). Ini juga suatu bukti bahwa mereka telah dikuatkan dalam ekonomi
Perjanjian Baru Allah oleh penglihatan akan kenaikan Tuhan.
Kisah Para Rasul 1:14 memperlihatkan kepada kita bahwa
Allah memerlukan kerjasama dari manusia untuk berdoa dengan sehati untuk
pencurahan Roh Kudus bagi perampungan rencana-Nya. Ternyata doa dari keseratus
dua puluh murid selama sepuluh hari telah memenuhi keperluan Allah. Meskipun
mereka berada di bawah ancaman, mereka tidak takut akan penganiayaan
orang-orang Yahudi bahkan tetap tinggal di Yerusalem dan berdoa dengan sehati.
Ini tentu tidak dapat dilakukan oleh usaha manusia.
Sungguh satu perkara yang besar! Murid-murid dapat
berdoa dengan sehati selama itu karena mereka telah mengalami suatu perubahan,
terutama secara esensial, bukan secara ekonomikal. Mereka telah dialihkan
secara esensial dari yang usang ke dalam yang baru sehingga mereka memiliki
Kristus sebagai hayat dan persona mereka dan dapat berdoa dengan sehati dan
tidak takut akan penganiayaan. Puji Tuhan! Hari ini pun hayat Kristus telah ada
di dalam setiap kita sehingga kita dapat berbagian untuk berdoa dengan sehati
sepikir bersama saudara saudari yang lain bagi perampungan rencana-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para
Rasul, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment