Pembacaan Alkitab: Yoh. 3:3; 6:48; 7:37-38
Doa baca: “Siapa saja yang percaya
kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yoh. 7:38)
Keluapan Hayat adalah Berbuahnya Kita
Jika kita benar-benar berkontak dengan Tuhan serta makan dan minum Dia,
kita akan mempunyai keluapan seperti yang dikatakan dalam Yohanes 7:38, “Seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Betapa luapnya
ini! Siapa saja yang percaya kepada-Nya akan mempunyai keluapan sungai hayat.
Air yang diterima oleh kaum beriman akan menjadi sungai-sungai yang meluap.
Inilah keluapan yang kita bicarakan dalam berita ini.
Keluapan hayat ada dalam pasal 7, bukan dalam pasal 15. Tetapi keluapan
dalam pasal 7 adalah untuk berbuah dalam pasal 15. Melalui berkontak dengan
Allah serta makan minum Dia, kita mempunyai keluapan seperti ini. Keluapan
hayat ini adalah berbuahnya kita. Berbuah adalah Allah diperhidupkan melalui
kita. Ketika kita bersama-sama sanak keluarga, tetangga, kolega, dan
teman-teman kita, kita harus menempuh hidup seperti ini dan menjadi orang macam
ini.
Kita adalah ranting-ranting pohon anggur ilahi; kita adalah bagian dari
organisme Allah Tritunggal. Dalam hayat, dalam sifat, dan dalam posisi, kita
sama seperti Dia. Haleluya! Setiap hari kita berkontak dengan Allah kita. Ia
bukan hanya objek penyembahan kita, tetapi juga Roh di dalam kita sebagai air
hidup. Sewaktu kita minum Dia dan makan Dia, kita mempunyai keluapan hayat.
Keluapan ini adalah berbuahnya kita dalam kehidupan sehari-hari. Apakah
orang-orang yang berkontak dengan kita menerima aliran ini atau tidak adalah
masalah pilihan Allah. Tetapi kita dapat menjamin bahwa orang-orang yang
dipilih akan menerima aliran ini dan menjadi buah dari organisme ilahi. Inilah
cara untuk melipatgandakan organisme dan menyebarluaskan Kerajaan Allah. Inilah
makna dari berbuah berdasarkan keluapan hayat batiniah. Hari ini kita perlu
banyak merebut waktu untuk berkontak dengan-Nya sehingga kita memiliki keluapan
hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 51
No comments:
Post a Comment