Hitstat

05 May 2020

Yohanes - Minggu 25 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 21:15-25
Doa baca: “Jawab Yesus, ‘Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: Ikutlah Aku.’” (Yoh. 21:22)


Melaksanakan Amanat Tuhan


Setelah memulihkan kasih Petrus kepada-Nya, Tuhan Yesus memberi amanat kepadanya sambil berkata, “Peliharalah (rawatlah) anak-anak domba-Ku”, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”, dan “Peliharalah domba-domba-Ku.” Untuk merawat orang lain, kita harus menikmati kelimpahan hayat ilahi Tuhan. Ini menuntut kita mengasihi Dia. Percaya Tuhan adalah menerima Dia, mengasihi Tuhan adalah menikmati Dia. Tuhan datang untuk menjadi hayat dan suplai hayat kita; kita harus beriman kepada-Nya, menaruh kasih terhadap-Nya.

Dalam Yohanes 21:18-23, kita melihat Tuhan Yesus berjalan bersama murid-murid yang mengikuti-Nya. Setelah memulihkan kasih Petrus kepada-Nya dan mengamanatkan Petrus supaya mem elihara anak-anak domba serta menggembalakan kawanan domba, Tuhan lalu menubuatkan mati martirnya Petrus. Dengan nubuat ini, Ia berpesan kepada murid-murid-Nya supaya mengikuti Dia sampai mati. Pada pasal ini Tuhan sedang mempersiapkan Petrus agar dia sampai mati mengikuti Dia, tetapi hal ini bukan berdasarkan ia sendiri, bukan pula menurut kehendaknya sendiri. Setelah Petrus mendengar perkataan ini, ia tahu bahwa ia akan mati martir bagi Tuhan.

Ayat 18 menunjukkan bahwa kita harus mengikuti Tuhan, bukan dengan kehendak kita sendiri, tetapi harus sesuai dengan pimpinan-Nya. Kita mengikuti Dia sampai mati adalah memuliakan Allah (ayat 19). Tidak hanya demikian, kita harus hanya mengikuti Tuhan, tidak perlu mengurusi orang lain. Setelah Tuhan menghendaki Petrus mengikuti Dia, Petrus berpaling melihat Yohanes, lalu bertanya kepada Yesus, “Tuhan, bagaimana dengan dia ini?” (ayat 21). Mengenai pertanyaan ini Tuhan menjawab, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: 'Ikutlah Aku!'” (ayat 22).


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 49

No comments: