Hitstat

02 May 2020

Yohanes - Minggu 24 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 21:1-14
Doa baca: “Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: ‘Itu Tuhan.’ Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.” (Yoh. 21:7)


Carilah Dahulu Kerajaan-Nya 


Yohanes yang pertama mengenali Tuhan. Ketika Petrus menyadari bahwa itu Tuhan, ia segera terjun ke dalam laut dan mendatangi Tuhan. Murid-murid yang lain juga datang dengan perahu sambil menarik jala yang penuh ikan itu. Tuhan memakai keajaiban penangkapan ikan untuk memanggil Petrus. Di sini, Tuhan kembali memakai keajaiban penangkapan ikan untuk memulihkan Petrus kepada panggilan-Nya. Selain keajaiban penangkapan ikan, Tuhan juga membuat keajaiban penyediaan ikan dan roti di pantai (ayat 9). Ikan mewakili kelimpahan laut, roti mewakili kelimpahan darat. Tuhan melakukan keajaiban ini dengan tujuan mengajar murid-murid, supaya mereka tahu bahwa di bawah kehendak-Nya, di mana pun mereka dapat memperoleh ikan, bahkan di darat pun bisa. Kalau tidak di bawah kehendak-Nya, mereka tak bisa mendapatkan ikan, bahkan di laut sekalipun. Ia berdaulat atas semuanya. Segala sesuatu berada di bawah pengendalian-Nya. Bahkan di tempat yang secara alamiah diduga tak mungkin ada ikan, Tuhan dapat menyediakan ikan. Di sini Tuhan melatih Petrus agar percaya kepada-Nya bagi penghidupannya. 

Kehidupan kita adalah perkara yang sangat riil. Jika kita memang anak-anak Allah, telah dilahirkan kembali, dan telah mempunyai amanat ilahi, Tuhan pasti memelihara kelangsungan hidup kita. Kita harus belajar, jangan karena kehidupan kita, kita melepaskan amanat Tuhan. Jangan sekali-kali karena mementingkan kehidupan kita, lalu meletakkan beban Tuhan. Kita bukan orang dunia, kita adalah anak-anak Allah. Kita harus mencari Kerajaan Allah dan kebenaran Allah lebih dulu, maka Tuhan akan menambahkan suplai yang riil kepada kita (Mat. 6:33). Ia akan memperhatikan keperluan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 48

No comments: