Pembacaan Alkitab: Yoh. 15:1-11
Doa baca: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku.” (Yoh. 15:4)
Allah dan Manusia Saling Tinggal
Dalam ketiga
bagian Injil Yohanes, pertama, kita melihat Tuhan ialah Allah yang terekspresi
melalui manusia, kedua, Tuhan adalah hayat yang terekspresi melalui maut,
ketiga, Tuhan adalah kebangkitan yang terekspresi melalui Roh Kudus. Jadi, Ia
adalah Allah, hayat, juga kebangkitan. Inilah Tuhan dalam tiga tahap itu.
Jika Allah
semata-mata hanya Allah, Dia tidak dapat menjadi hayat dan tidak ada hubungannya
dengan manusia. Adalah jauh lebih baik kalau Allah menjadi hayat, daripada
hanya menjadi Allah. Namun kalau Allah semata-mata hanya hayat, kita masih
sulit untuk mempunyai hubungan persekutuan yang sesungguhnya dengan-Nya. Akan
tetapi, dalam kebangkitan, Allah bisa bersatu dengan kita, kita pun bisa dengan
subjektif mengalami-Nya. Hanya dalam kebangkitan dan melalui kebangkitan,
barulah Allah dapat berada di dalam kita dan menjadi satu dengan kita sebagai
Roh Kudus. Karena itu, Allah dengan manusia dengan ajaib berbaur menjadi satu
di dalam roh. Manusia menjadi tempat kediaman Allah, Allah juga menjadi tempat
kediaman manusia. Selanjutnya, manusia dengan Allah, Allah dengan manusia,
dapat saling tinggal.
Dalam Surat
Kiriman Yohanes yang pertama, Yohanes membicarakan tentang saling tinggal di
mana kita tinggal di dalam Allah, Allah tinggal di dalam kita (1 Yoh. 4:5).
Bagaimana kita tahu Allah tinggal di dalam kita, dan kita tinggal di dalam Dia?
Kita tahu Allah tinggal di dalam kita adalah melalui Roh itu (1 Yoh. 3:24) dan
kita tahu kita tinggal di dalam Dia adalah melalui pengurapan minyak (1 Yoh.
2:27). Hari ini yang paling penting adalah Allah tinggal di dalam kita dan kita
tinggal di dalamNya. Allah melalui Roh Kudus tinggal di dalam kita, sedangkan
kita tinggal di dalam Dia melalui urapan Roh Kudus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 3, Berita 50
No comments:
Post a Comment