Hitstat

03 June 2005

1 Yohanes Volume 2 - Minggu 3 Jumat

Berbuat Kebenaran (1)
1 Yohanes 3:7
"Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar."

Saat kaum Gnostik membuat kebohongan yang besar mengenai pribadi Kristus dalam pengetahuan mereka, mereka menjadi sangat ceroboh mengenai kehidupan pribadi mereka. Mengapa? Karena mereka belum dilahirkan kembali. Ciri-ciri orang yang mendapatkan kelahiran ilahi adalah berbuat kebenaran. Yohanes berkata, “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar.”
Perkataan Yohanes dengan jelas memberitahu kita bahwa seseorang yang dilahirkan kembali pasti mempunyai ekspresi berbuat kebenaran. Meskipun, mungkin sulit bagi kaum beriman untuk memperdebatkan iman secara doktrinal, tetapi mereka jangan sampai disesatkan, sehingga mereka melupakan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari yang praktis. Selain itu, perkataan Yohanes juga mengandung arti bahwa kita tidak bisa memiliki kehidupan rohani, tetapi masih terus menempuh hidup dalam dosa.
Menurut pengalaman secara umum, kebanyakan anak-anak Allah kekurangan ekspresi berbuat kebenaran. Kita tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya. Puji Tuhan! Perkataan Yohanes juga menyiratkan bahwa kita bisa berbuat kebenaran berdasar pada Kristus yang adalah benar, yang telah masuk dan menjadi kehidupan kita. Asal saja kita membiarkan Dia hidup bagi kita, niscaya perbuatan kebenaran menjadi tampilan kehidupan kita sehari-hari.

Berbuat Kebenaran (2)

1 Yoh. 3:7, 8

Satu Yohanes 3:8 mengatakan, “Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Dari ayat ini kita tahu bahwa tetap berbuat dosa menyatakan kehidupan dalam dosa, yaitu terbiasa berbuat dosa (3:4). Kehidupan semacam ini berasal dari Iblis. Barang siapa yang melakukan dosa adalah berasal dari Iblis. Iblis telah berbuat dosa dari mulanya. Semua anaknya mengikutinya dengan cara demikian.
Manusia menjadi anak-anak Allah adalah melalui kelahiran baru, tetapi tidak ada kelahiran baru dengan anak-anak Iblis. Seseorang menjadi anak Iblis tidak perlu harus dilahirkan kembali agar menjadi anak-anak Iblis, tetapi cukup hanya dengan mengikuti perilakunya, yaitu berbuat dosa, dan terus berbuat dosa.
Puji syukur kepada Tuhan, Anak Allah telah menyatakan diri, agar Dia dapat membinasakan dan menghancurkan perbuatan dosa Iblis, yaitu menghukum dosa yang diawali oleh si jahat, menghancurkan kuasa dosa, sifat dosa Iblis (Ibr. 2:14), dan membereskan dosa dan dosa-dosa melalui kematian-Nya di kayu salib dalam daging (Rm. 8:3). Bahkan, ketika Dia disalibkan, manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa (Rm.6:6). Selain itu, dalam kebangkitan, Dia menjadi Roh itu dan sekarang telah melahirkan kita kembali, berhuni di dalam kita untuk merealisasikan apa yang telah Dia capai dan apa yang telah Dia selesaikan. Jika Juruselamat telah mengeluarkan harga yang begitu besar untuk membereskan dosa, sikap apakah yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya, apa yang harus kita lakukan sebagai bagian kita?
Paulus berkata, “ Aku telah disalibkan dengan Kristus, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2:19-20). Kita perlu seperti Paulus mempercayai fakta yang telah Tuhan rampungkan, dan membiarkan Tuhan menempuh hidup bagi kita.

Penerapan:Jangan coba berusaha melawan dosa. Tetapi sering-sering gunakan waktu untuk berkontak dengan Dia melalui menikmati Firman-Nya. Dan belajarlah bersatu dengan Tuhan dalam apa saja yang Anda lakukan.

Pokok Doa:"Tuhan, terima kasih karena telah melahirkanku menjadi anak-anak Allah. Aku bukan lagi anak Iblis yang hidup dalam dosa. O Tuhan, jenuhi aku dengan diri-Mu setiap saat, supaya aku bisa mengekspresikan kebenaran. Pimpinlah aku dengan lebih tegas Tuhan, supaya aku tidak ragu untuk menolak dosa dan melakukan kebenaran."

No comments: