Hitstat

28 June 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 3 Selasa

Mengasihi Saudara = Mengasihi Allah
1 Yohanes 4:21
"Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya."

Dulu ada seorang saudara menulis surat kepada J.N. Darby menanyakan masalah pemecatan. Darby menjawab, “Saya kira, jika seorang berdosa yang telah menerima pengampunan memecat seorang berdosa lainnya, itu adalah perkara yang paling mengerikan di seluruh dunia ini.” Ya, di seluruh dunia sungguh tidak ada perkara lain yang lebih mengerikan daripada perkara seorang dosa yang beroleh pengampunan memecat seorang dosa lainnya. Sikap Darby ini berasal dari sikap hayat kasih. Memang benar banyak perkara harus ditanggulangi, dan bila perlu gereja boleh memecat saudara yang berbuat dosa. Akan tetapi dalam menanggulangi perkara itu, tidak seharusnya menaruh rasa benci.
Satu Yohanes 4:20 mengatakan bahwa mengasihi saudara berarti mengasihi Allah. Jika orang tidak mengasihi saudara yang dilihatnya, ia tidak dapat mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. Jadi jika Anda mau mengasihi Allah, Anda harus mengasihi saudara juga. Inilah perintah yang kita terima dari Allah.
Karena itu, hendaklah kita saling mengasihi dan menghormati kasih persaudaraan yang ada di batin kita; janganlah kita melukainya. Allah telah menaruh hati yang mengasihi saudara ke dalam kita, maka kita harus menggunakannya untuk melayani dan membantu saudara kita. Kita harus mempertumbuhkan hati yang mengasihi saudara, agar ia semakin perkasa.

Hayat = Kemampuan Kasih
1 Yoh. 5:1

Dalam 5:1 Yohanes selanjutnya berkata, “Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.” Bagaimana kita bisa mengasihi Allah dan mengasihi orang lain? Ini hanya mungkin karena kita telah mempunyai kelahiran ilahi. Kita telah dilahirkan dari Allah, dan karena kelahiran ini kita dapat mengasihi orang lain. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus telah dilahirkan dari Allah. Sekarang kita tidak hanya mengasihi Bapa yang telah melahirkan kita, tetapi juga orang-orang yang dilahirkan dari Dia. Inilah kasih segitiga, diri sendiri – Bapa – saudara seiman.
Puji Tuhan! Hayat Allah yang ada di dalam setiap anak Allah memampukan mereka untuk mengasihi setiap saudara saudari. Hati yang mengasihi ini tidak pandang bulu, terhadap saudara mana saja tidak ada bedanya.
Rasul Yohanes adalah teladan dari kasih yang tak kenal lelah dan peduli terhadap jiwa manusia. Suatu ketika, ia mengunjungi daerah yang pernah disinggahinya, dia mendengar kabar bahwa orang muda yang dirawatnya telah mengingkari imannya. Orang muda itu bergabung dengan kawanan perampok, bahkan menjadi pemimpin mereka. Rasul sangat berduka dan kasihnya yang begitu besar mendorong dia untuk segera mencari orang muda itu. Dia tidak peduli akan bahaya, pergi ke sarang perampok itu, dan memohon agar dapat bertemu dengan pemimpin perampok. Ketika orang muda itu melihat rasul tua itu, hati nuraninya tergugah. Ingatan akan hari-hari saat ia bersama rasul tua itu membuatnya tidak tahan dan dia segera menghindar dari hadapan rasul. Tetapi, rasul Yohanes mengikutinya dan dengan penuh kasih memohon orang muda itu bertobat dan kembali ke gereja, serta meyakinkan dia bahwa dosa-dosanya bisa diampuni. Kasih sayang yang luar biasa dan kepedulian rasul yang mendalam terhadap jiwanya, sepenuhnya memenangkan hati orang muda itu. Dia bertobat, kembali dipulihkan, dan kemudian menjadi anggota yang terpandang dalam komunitas kristiani. Semoga kita pun damba memulihkan orang-orang yang murtad (Sumber: Miller’s Church History - Andrew Miller)

Penerapan:
Adakah kebencian dalam hati kita? Atau marah-marah tanpa sebab jelas kepada orang lain? Bertobatlah. Jika ada saudara atau saudari yang tersandung karena perkataan atau tindakan kita yang tidak tepat, pergilah dan minta maaf kepadanya. Kunjungilah atau teleponlah mereka yang lama tidak ke gereja, undanglah dan kuatkan mereka.

Pokok Doa:
"Tuhan ajarku untuk mengasihi orang-orang yang ada didekatku. Ampuni aku yang kurang mengasihi saudara saudari. Berikanku kasih yang senantiasa segar untuk dapat mengasihi setiap orang tanpa membeda-bedakannya, karena Engkau Allah yang mengasihi setiap orang. Amin."

No comments: