Hitstat

02 February 2007

Kejadian Volume 11 - Minggu 2 Sabtu

Yusuf Didudukkan di Takhta dengan Kekuasaan
Kejadian 41:45b
“Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.”

Kejadian 41:40-41 mengatakan, “’Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.’ Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: ‘Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.’” Sesudah itu, Firaun mengenakan cincin meterainya pada jari Yusuf, mengenakan pakaian kepadanya, dan megenakan kalung dilehernya. Demikianlah Firaun melantik Yusuf menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir (Kej. 41:42-44).
Pada hari Yusuf dilepaskan dari liang tutupan, dia dinobatkan menjadi penguasa yang sesungguhnya atas seluruh tanah Mesir. Demikian pula, setelah Kristus dibangkitkan dari maut, Dia dinobatkan dengan segala kuasa di surga dan di bumi (Mat. 28:18; Kis. 2:36). Dalam hal menerima kemuliaan dan pemberian-pemberian dalam penobatannya, Yusuf melambangkan Kristus, yang menerima kemuliaan (Ibr. 2:9) dan karunia-karunia (Mzm. 68:19; Kis. 2:33) dalam kenaikan-Nya. Cincin, pakaian, dan kalung emas menggambarkan karunia-karunia yang Kristus terima dalam kenaikan-Nya ke surga, yang kemudian Dia salurkan kepada kita, gereja-Nya.
Cincin meterai melambangkan Roh Kudus sebagai meterai di dalam dan di atas kaum beriman Kristus (Kis. 2:33; Ef. 1:13; 4:30) Pakaian melambangkan Kristus sebagai kebenaran obyektif kita untuk pembenaran kita di hadapan Allah (1 Kor. 1:30) dan sebagai kebenaran subyektif kita yang diperhidupkan keluar dari kita (Mzm. 45:15). Kalung emas melambangkan keindahan Roh Kudus yang diberikan untuk ketaatan yang diekspresikan dalam kepatuhan kita terhadap kehendak Allah (bd. Kis. 5:32). Suatu penobatan yang penuh makna!

Yusuf Menyuplai Orang dengan Makanan
Kej. 41:45-46; 56-57; 42:5-6

Kejadian 41:45-46 mengatakan, “Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.” Zafnat-Paaneah artinya juruselamat dunia, penunjang hayat, atau pengungkap rahasia-rahasia. Pertama, Yusuf adalah penyingkap rahasia-rahasia (Kej. 40:9-19; 41:17-32); kemudian, karena dia menunjang hidup orang banyak (Kej. 41:47-57; 47:12-24), dia menjadi juruselamat dunia (Kej. 47:25). Dalam hal ini Yusuf juga melambangkan Kristus (Mat. 13:1-52; Yoh. 6:50-51; Kis. 5:31). Dalam hal ia mengambil orang Mesir, orang kafir, sebagai istrinya, Yusuf melambangkan Kristus, yang mengambil gereja dari antara orang kafir sebagai mempelai-Nya pada saat Dia ditolak oleh orang Israel.
Seperti yang telah dikatakan Yusuf kepada Firaun tentang arti mimpinya, demikian pula yang terjadi. Selama tujuh tahun kelimpahan itu, tanah mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk sehingga Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya. Pada masa itulah lahir bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yakni Manasye dan Efraim (Kej. 41:50-52). Setelah lewat masa tujuh tahun kelimpahan, datanglah tujuh tahun kelaparan di segala negeri, tetapi di negeri Mesir ada roti.
Kejadian 41:56-57 menjelaskan, “Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.” Makanan adalah untuk mempertahankan eksistensi manusia dan juga untuk memuaskan manusia. Pada waktu itu, seluruh bumi mengalami kelaparan, tidak ada makanan. Di aspek yang rohani, kelaparan di sini menunjukkan bahwa semua bangsa hari ini sedang bergumul untuk mempertahankan eksistensi mereka dan hidup dalam keadaan yang serba tidak puas. Pada waktu itu, makanan dapat ditemukan hanya di tempat Yusuf berada (Kej. 42:5-6), menunjukkan dalam perlambangan bahwa suplai hayat dan kepuasan yang sejati hanya dapat ditemukan dalam gereja, di mana Kristus berada. Di dalam kehidupan gereja, Kristus adalah Yusuf yang sejati, yang membagikan suplai rohani kepada kita, kaum beriman-Nya, sehingga kita dikenyangkan dan dipuaskan.

Penerapan:
Jika kita mau memerintah / berkuasa bagi Kristus, kita harus membiarkan hayat Kristus memerintah di dalam kita. Adakah kita membiarkan Dia mengendalikan percakapan kita, cara kita berpakaian, cara kita berhubungan dengan lawan jenis, bahkan dalam hal menata rambut kita? Adakah kita taat ketika di batin, Dia berkata “Tidak”?

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau adalah Yusuf yang sejati, yang menyediakan dan melayankan makanan rohani kepadaku setiap hari. Tuhan, berilah aku rasa lapar dan haus akan diri-Mu agar aku dipenuhi oleh diri-Mu.

No comments: