Hitstat

20 February 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 1 Rabu

Perkataan Yakub tentang Ruben
Kejadian 49:3
“Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.”

Dalam Kejadian 49:3 Yakub pertama-tama berkata kepada Ruben, “Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.” Sebagai anak sulung, Ruben unggul dalam kehormatan dan kekuasaan. Kendati Ruben mempunyai keunggulan hak sulung, namun ia telah kehilangan hak itu akibat kecemarannya. Kejadian 49:4 berbunyi, “Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!” “Membual” artinya mendidih, bergolak. Ruben yang membual dengan hawa nafsu, bergolak sampai menodai tempat tidur ayahnya. Pelampiasan hawa nafsu itulah yang menyebabkan ia kehilangan hak sulung. Yakub berkata bahwa ia takkan mempunyai keunggulan lagi. Hak sulung yang unggul itu telah dialihkan daripadanya.
Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karenanya, kita adalah ciptaan yang terhormat. Dosa-dosa lainnya takkan merusak tubuh kita, namun percabulan justru langsung merusak tubuh kita, wadah kemuliaan Allah (1 Kor. 6:18, 1 Tes. 4:4). Sejak kita dilahirkan kembali, tubuh kita adalah bait suci Roh Kudus (1 Kor. 6:19). Karena itu, kita wajib memelihara tubuh kita secara terhormat. Tak ada yang lebih merusak tubuh kita daripada percabulan. Praktek dunia hari ini sama sekali setani. Orang-orang muda saling berhubungan tanpa batas, alangkah mengerikan! Dalam kehidupan gereja yang wajar, kita harus menjaga batasan yang ketat atas hubungan kita satu sama lain agar Iblis tidak mengambil keuntungan atas kita!

Ruben Kehilangan Hak Kesulungannya
I Kor. 6:9-10, 18; Gal. 5:19-21, Ef. 5:5

Akibat dosa percabulan yang dilakukannya, Ruben kehilangan keunggulan hak sulung. Hak kesulungan ini meliputi dua bagian atas tanah, jabatan imam, dan jabatan raja. Betapa berharga dan mulianya hak kesulungan itu. Tetapi, begitu seorang melakukan dosa percabulan, dosa yang berat dan menakutkan ini, maka hilanglah hak kesulungannya. Tidak saja orang muda, tetapi mereka yang berusia setengah baya wajib pula menyadari akan bahaya dosa ini. Jangan berlaku teledor dengan lawan jenis. Berbuat demikian mengandung resiko yang besar, akan membuka pintu bagi masuknya si licik itu. Kita mungkin tidak tahu betapa licik dan jahat daging itu! Hawa nafsu tubuh daging kita sangat mengerikan! Jangan mengira diri kita tidak mungkin melakukan hal itu. Perlindungan yang terbaik ialah menghindar, melarikan diri dari pencobaan si jahat.
Dalam Perjanjian Baru berulangkali rasul Paulus memperingatkan, bahwa tidak seorang pun dari mereka yang melakukan percabulan dapat mewarisi kerajaan Allah (1 Kor. 6:9-10, Gal. 5:19-21, Ef. 5:5). Janganlah bersikap kendor dalam hal berhubungan dengan lawan jenis. Demi nama Tuhan, demi kesaksian gereja, demi perlindungan kita serta kehormatan tubuh jasmani kita, wajiblah kita mengikuti prinsip ini. Jangan berani menyendiri dengan lawan jenis. Jika kita menuruti prinsip ini, kita akan terpelihara dan terjaga. Ingatlah, dikarenakan penodaannya, maka kedudukan alamiah Ruben, yaitu status yang diterimanya dari kelahirannya telah berubah sama sekali. Patutlah kita melarikan diri dari percabulan (I Kor. 6:18).
Yusuf menerima hak sulung karena melarikan diri dari dosa percabulan (Kej. 39:7-12). Yusuf bukanlah dengan sengaja memasuki rumah untuk menyendiri dengan istri Potifar. Ia hanyalah seorang pelayan dalam rumah itu dan istri Potifar-lah yang menggodanya. Yusuf melarikan diri dari godaan ini. Bila godaan ini menimpa, melarikan diri adalah satu-satunya jalan untuk menghadapinya. Ruben kehilangan hak sulung akibat penodaannya, sedang Yusuf memperolehnya akibat kemurnian dan kesuciannya. Allah itu adil, benar dan lurus. Ruben berada di sebelah yang gelap, maka ia kehilangan. Yusuf berada di sebelah yang terang, maka ia mendapatkan. Hak sulung bukan sekedar terdiri dari dua bagian atas tanah, tetapi juga jabatan raja dan imam. Sebagai anak sulung, Ruben seharusnya mewarisi ketiga berkat itu. Namun oleh penodaannya, ia kehilangan dua bagian atas tanah, ditambah kehilangan jabatan raja dan imam. Kelak kita akan nampak bahwa dua bagian atas tanah diberikan kepada Yusuf, jabatan raja diberikan kepada Yehuda (I Taw. 5:2) dan jabatan imam diberikan kepada Lewi (Ul. 33:8-10). Ini menandakan bilamana hari ini kita membiarkan diri kita tercemar, niscayalah kita akan kehilangan dua bagian kenikmatan atas Kristus, kehilangan jabatan raja dan kehilangan jabatan imam. Sangat disayangkan!

Penerapan:
Hari ini kita telah menjadi satu dengan Kristus, karena Kristus berhuni di dalam roh kita, dan berumah di dalam hati kita, dan tubuh kita yang telah disucikan merupakan anggota-anggota-Nya (1 Kor. 6:15). Karena itu, marilah kita mempersembahkan tubuh kita kepada-Nya, dan tidak memberikannya kepada percabulan. Kita harus menjaga batasan yang tegas dengan lawan jenis.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ampunilah aku yang masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Biarlah rahmat-Mu terus ada padaku sehingga aku memiliki kekuatan melarikan diri untuk setiap godaan percabulan yang aku temui.

No comments: