Hitstat

13 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 2 Senin

Datang dari Galilea ke Yordan
Matius 3:13
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

Dua kata penting dalam Matius 3:13 ialah Galilea dan Yordan. Yesus datang dari Galilea ke Yordan untuk dibaptis. Dalam Perjanjian Baru, Galilea adalah daerah yang dipandang rendah, menunjukkan penolakan, sedangkan Yordan menunjukkan tempat pengakhiran manusia lama. Yesus datang dari Galilea ke Yordan, berangkat dari tempat yang penuh penolakan ke tempat pengakhiran. Itulah jalan yang tepat bagi kita.
Jalan kita ialah jalan sempit, suatu jalan dari Galilea ke Yordan. Satu-satunya jalan yang harus kita tempuh sebagai umat kerajaan adalah jalan salib. Salib merupakan suatu jalan sempit dan juga jalan bebas hambatan. Bagi mereka yang tidak mau menerima salib, salib adalah satu jalan sempit, tetapi bagi mereka yang mau menerima jalan ini, salib akan menjadi suatu jalan bebas hambatan. Dalam hidup kita, Kristus haruslah menjadi semua dan di dalam segala sesuatu. Setiap hal yang bukan Kristus harus diakhiri. Hanya dengan jalan demikian kita dapat berjumpa dengan Kristus, sang Raja.
Segala hal yang di luar Kristus pastilah berasal dari daging. Kita harus sepenuhnya bersandar kepada Kristus dalam segala hal. Kita harus mengakui bahwa Kristus adalah sumber dari segala hal yang kita miliki. Ini benar-benar jalan sempit karena setiap langkah diatur oleh kehendak Allah. Jalan ini hanya memiliki satu prinsip, yaitu tidak memberi tempat sedikit pun kepada diri atau ego. Sedikit penyimpangan dari kehendak Allah akan membawa kita keluar dari jalan ini. Namun, ini bukan jalan yang sulit. Bila hayat jiwa tersingkirkan, maka kebiasaan, kegemaran, dan keinginan daging akan diakhiri satu per satu, sehingga tidak ada lagi yang menentang Allah. Inilah jalan hayat, jalan Allah; karena itu jalan ini benar dan pasti. Siapa saja yang ingin memiliki kemajuan rohani, hayat yang berlimpah, tidak ada pilihan selain menempuh jalan ini.

Mat. 3:13; Yoh. 1:14; Rm. 1:3; 8:3

Tuhan Yesus datang dari Galilea ke Sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes. Sebagai seorang manusia, Tuhan Yesus perlu datang untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Hal ini selaras dengan permintaan Perjanjian Baru Allah. Dari keempat kitab Injil, hanya Injil Yohanes yang tidak mengisahkan catatan tentang Tuhan Yesus ketika dibaptis, sebab Injil Yohanes mempersaksikan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah. Matius 3:13 mengatakan bahwa Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Tuhan Yesus bersedia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Fakta ini membuktikan bahwa menurut keinsanian-Nya, Ia adalah seorang yang tidak bersyarat untuk menjadi pelayan Allah. Yesus berdiri pada kedudukan-Nya sebagai seorang manusia dalam daging, bukan pada kedudukan-Nya sebagai Allah.
Ministri Kristus diawali dengan pembaptisan-Nya (Mat. 3:13-17). Sebelum Ia melaksanakan ministri-Nya, hal pertama yang dilakukan-Nya adalah dibaptiskan untuk menggenapkan kebenaran menurut jalan kebenaran yang ditunjukkan oleh Yohanes (Mat. 3:15; 21:32). Tuhan Yesus mengetahui bahwa menurut daging-Nya (keinsanian-Nya — Yoh. 1:14; Rm. 1:3; 8:3), Ia tidak baik kecuali untuk mati dan dikubur. Tuhan Yesus perlu dibaptis, karena ia telah mengenakan daging. Dalam pandangan Allah, daging ini tidak baik untuk yang lain kecuali mati dan dikubur. Tuhan Yesus adalah Gembala yang sejati. Seorang Gembala selalu berjalan di depan. Sebagai Raja dan Gembala, Tuhan Yesus berjalan di depan untuk memimpin kita berjalan dari Galilea ke Sungai Yordan untuk dibaptis. Ia bukan datang ke Sungai Yordan untuk bertakhta, melainkan untuk ditaruh dalam air kematian dan dikubur.
Agar Tuhan Yesus dapat mengekspresikan Allah di dalam kehidupan insani-Nya, maka pada permulaan ministri-Nya, Ia mengesampingkan diri-Nya sendiri melalui pembaptisan. Dia adalah seorang Manusia yang tidak mau hidup oleh diri-Nya sendiri. Sebaliknya, Dia hidup oleh Allah Bapa yang ada di dalam-Nya. Tuhan telah meletakkan diri-Nya di atas salib dan hidup di bawah bayang-bayang salib sepanjang waktu. Demikian pula, dalam mengikuti Tuhan, sejak dini kita harus belajar hidup dalam penyangkalan diri.

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas teladan penghidupan tersalib yang Kautinggalkan bagiku. Biarlah aku tidak merasa malu akan salib-Mu, dan tidak takut untuk mengikuti Tuhan dalam menempuh jalan yang sempit. Tuhan, bawalah aku mengalami Engkau dan hidup oleh Engkau, dari hari ke hari mengalami pekerjaan salib secara subyektif dalam kehidupanku.

No comments: