Hitstat

27 May 2007

Matius Volume 2 - Minggu 4 Senin

Memulai Ministri-Nya dari Galilea
Matius 4:16
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.

Setelah Tuhan diurapi dan dicobai untuk membuktikan bahwa Ia memenuhi syarat, Ia kemudian mulai menunaikan ministri-Nya. Karena orang-orang menolak Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus lalu menyingkir ke Galilea untuk memulai ministri-Nya. Hal ini terjadi menurut kedaulatan Allah demi menggenapkan nubuat dalam Yesaya 9:1-2. Menurut konsepsi manusia, Yesus seharusnya memulai ministri-Nya dari Bait Suci di kota suci, yaitu Yerusalem. Tetapi datanglah berita yang mengatakan bahwa pendahulu-Nya, yaitu Yohanes Pembaptis, telah dipenjarakan.
Yesus menyingkir ke Galilea, ke tanah Zebulon dan tanah Naftali untuk bersinar sebagai Terang yang besar bagi bangsa yang diam dalam kegelapan dan negeri yang dinaungi maut (Mat. 4:15-16). Penolakan orang-orang terhadap Yohanes Pembaptis tidak membuat Tuhan patah semangat dan kecewa. Sebaliknya Tuhan malah datang ke Galilea sebagai Terang yang besar.
Tidak peduli berapa banyak berkat yang didatangkan oleh kerajaan dan pemberitaan Injil, dunia masih tetap membenci dan menolak Tuhan dan orang-orang yang bekerja bersama Dia. Sikap orang-orang pada umumnya hari ini sangat negatif terhadap Injil. Di manapun Injil diberitakan, di sana ada reaksi penolakan dan kebencian. Apa yang akan kita perbuat ketika kita dihina, ditolak, dibenci, dan ketika beberapa pelayan Tuhan dianiaya dan dibunuh? Apakah kita akan tawar hati? Haruskah kita berhenti memberitakan kabar sukacita dan meninggalkan pelayanan kita untuk kerajaan? Tentu saja tidak! Situasi itu seharusnya membuat kita semakin terdorong untuk lebih setia dan giat melayani Tuhan. Yang perlu kita lakukan adalah mengikatkan diri pada Tuhan sehingga satu roh dengan Dia (1 Kor. 6:17). Kesatuan kita dengan Tuhan seharusnya menghibur, menguatkan, dan mendorong kita untuk memancarkan terang Injil.

Mat. 4:12-16; Yes. 9:1-2; Yoh. 3:26

Yohanes dipenjarakan oleh Raja Herodes, bukan oleh pemimpin-pemimpin Yahudi. Kekuasaan yang agamawi dan politis, agama Yahudi, dan pemerintah Romawi, bekerja sama bagi tercapainya kehendak Allah. Pemenjaraan Yohanes Pembaptis pada waktu itu berada di bawah kedaulatan Allah. Alasannya ialah akan datang saatnya bahwa ministri Yohanes harus berhenti. Seandainya Yohanes Pembaptis tidak dipenjarakan, sulit sekali menghentikan ministrinya. Karena Yohanes adalah pembuka jalan, maka ministrinya tidak boleh diteruskan. Dalam Injil Yohanes pasal tiga kita nampak bahwa murid-murid Yohanes Pembaptis bersaing dengan ministri Raja Baru (Yoh. 3:26). Ministri pembuka jalan bersaing dengan ministri Raja. Karena itu, ministri pembuka jalan harus berhenti. Dalam kedaulatan-Nya, Allah menghentikan ministri Yohanes Pembaptis dengan mengizinkannya masuk ke dalam penjara.
Mungkin kita mengatakan bahwa Allah sekali-kali tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tetapi kadang-kadang Allah mengizinkan hal-hal seperti ini terjadi. Tentu saja Allah yang melahirkan kita, ingin mempersiapkan kita, mengangkat kita, mengubah kita, dan kemudian memakai kita. Tetapi setelah ia memakai kita, mungkin Ia akan mengizinkan kita masuk ke dalam penjara dan diam di sana untuk waktu yang lama. Dapatkah kita menerima ini? Mungkin kita akan berkata, “Ini sama sekali tidak adil. Allah tidak seharusnya mengizinkan hal ini terjadi.” Tetapi pada waktu lampau Allah telah berkali-kali membiarkan hal yang demikian terjadi, dan Ia pasti akan mengizinkan hal itu terjadi lagi. Jika Ia mengizinkan hal ini terjadi pada kita, kita seharusnya berkata, “Amin”.
Yohanes Pembaptis dan ministrinya harus segera diakhiri. Ia telah menunaikan ministrinya dengan membuka jalan dan memperkenalkan Raja baru kepada khalayak. Sekarang Raja yang baru telah ada di sini. Raja baru itu telah datang. Ketika Raja baru ada di sini, tidak seharusnya ada persaingan. Mulai saat itu, setiap orang harus berfokus hanya pada satu ministri, yaitu ministri Raja Surgawi. Karena itulah ministri Yohanes Pembaptis harus berhenti, dan ministri Raja baru pun segera dimulai.

Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk belajar memberkati bagi mereka yang menyerang, berdoa syafaat bagi mereka yang menolak, memohon pengampunan bagi mereka yang bersalah, sehingga terangku bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanku yang baik dan memuliakan Bapa yang di surga. Tuhan, biarlah melalui aku banyak orang dibawa keluar dari kegelapan setani ke dalam terang ilahi.

No comments: