Hitstat

15 August 2007

Matius Volume 4 - Minggu 4 Kamis

Kain yang Belum Susut dan Baju yang Tua
Matius 9:16
Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya

Yesus berkata kepada murid-murid Yohanes Pembaptis, “Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya” (Mat. 9:16). Kain yang tidak susut melambangkan Kristus dari inkarnasi-Nya sampai penyaliban-Nya. Mula-mula Kristus adalah kain yang belum susut untuk membuat baju baru. Kemudian, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia dijadikan baju baru untuk menutupi kita sebagai kebenaran kita di hadapan Allah, agar kita dapat dibenarkan oleh Allah dan diperkenan oleh-Nya (Luk. 15:22; Gal. 3:27; 2 Kor. 1:30). Menjahitkan secarik kain yang belum susut pada pakaian yang tua berarti meniru apa yang Kristus lakukan di bumi. Kita sering ingin meniru perbuatan insani Yesus untuk memperbaiki perilaku kita, tetapi tidak mengenakan Kristus sebagai jubah baru kebenaran yang menutupi kita di hadapan Allah.
Dalam Alkitab, baju melambangkan perbuatan kebenaran kita di hadapan Allah. Mungkin kita mengira baju kita baik. Tetapi Allah di tempat tersembunyi bisa melihat kita, dan Ia berkata bahwa baju kita koyak. Kita tak mungkin bisa menutupi dosa dan aib kita. Kalau kita meninjau kembali sejarah kita yang lalu, entah betapa najisnya, betapa penuh dosa, sehingga tidak mungkin diberitahukan kepada orang lain. Kita mungkin menyimpannya di hati kita. Tetapi di hadapan Tuhan kita takkan bisa menutupinya. Allah melalui Putra-Nya berkata bahwa baju kita koyak. Dalam terang hukum Taurat, kebenaran kita seperti baju yang koyak, tidak bisa menutupi aib kita di depan Allah. Sekarang masalahnya bukanlah membuktikan baju kita itu koyak atau tidak, melainkan baju kita memang sudah koyak. Hasil dari penambalan itu ternyata semakin memperbesar koyaknya, semakin nyata kepada orang lain.

Mat. 9:16; Luk. 15:22; Gal. 3:27; Rm. 3:10; 2 Kor. 1:30

Kain yang belum susut (baru), dalam bahasa Yunani bukan ditujukan kepada baru atau lamanya suatu benda, melainkan berarti belum selesai, belum rampung. Kain yang baru berarti bahwa kain itu belum rampung penggarapannya, prosedurnya belum selesai. Kain yang demikian kalau dipakai untuk menambal baju yang tua, akan membuat baju yang tua itu semakin rusak. Ketahuilah, banyak orang menerima Tuhan Yesus namun masih belum menerima apa yang telah dirampungkan Kristus Yesus di atas salib.
Banyak orang memberi jawaban yang bermacam-macam bila ditanya, “Siapakah Tuhan Yesus itu?” Menurut mereka, Tuhan Yesus adalah seorang moralis besar, atau seorang ahli agama yang besar. Yesus adalah satu teladan, kita hanya meneladani Dia saja. Inilah perkataan orang yang tidak mempercayai khasiat darah Kristus. Inilah kain yang belum susut, kain yang belum rampung prosedurnya. Ada orang berkata, “Yesus bukan dilahirkan oleh gadis perawan Maria, Ia bukan Anak Allah. Berdarah-Nya bukan untuk penebusan dosa, Dia memang telah mati tetapi belum bangkit. Dia mati dan tak pernah bangkit. Perbuatan yang dilakukan-Nya sebelum Dia mati hanyalah sebagai teladan bagi kita. Kematian-Nya tidak terlalu berkaitan dengan kita.” Demikianlah pendapat mereka yang hanya mengingini perbuatan Tuhan Yesus selama tiga puluh tiga setengah tahun di bumi.
Hari ini banyak orang mungkin tidak nampak bahwa Anak Manusia perlu ditinggikan (Yoh. 3:14). Mereka melihat kematian Tuhan Yesus sama dengan kematian orang biasa. Mereka tak melihat kematian Tuhan Yesus sebagai kematian Anak Allah. Mereka tak mengerti, kalau Tuhan tidak mati, maka mereka pasti binasa. Mereka hanya ingin mengambil pengajaran Tuhan Yesus sebagai “kain yang baru”, yang boleh dipotong sedikit lalu dipakai untuk menambal baju tua mereka yang koyak.Mereka mengakui bajunya sudah koyak, tetapi yang mereka lakukan ialah, mereka ingin menggunting sedikit kain yang belum susut untuk ditambalkan pada tempat yang koyak itu. Tetapi Tuhan berkata, kalau dengan kain yang belum susut menambal baju yang tua, koyaknya akan semakin besar.

Doa:
Tuhan Yesus, dapatkanlah diriku menjadi umat kerajaan yang tidak hanya meniru perbuatan insani-Mu di bumi untuk memperbaiki perilaku yang dihasilkan oleh hayat yang usang tetapi mengambil Kristus yang melalui kematian tersalib dan bangkit sebagai pakaian baru untuk menutupi diriku sebagai kebenaranku di hadapan Allah.

No comments: