Hitstat

02 January 2008

Matius Volume 8 - Minggu 4 Kamis

Tuhan akan Datang untuk Mengadakan Perhitungan
Matius 25:19
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

Kepulangan tuan hamba-hamba itu melambangkan turunnya Tuhan ke angkasa (1 Tes. 4:16) dalam parousia-Nya (kedatangan-Nya). Segera setelah itu ia akan “mengadakan perhitungan”, yang melambangkan penghakiman Tuhan di takhta penghakiman-Nya di angkasa (2 Kor. 5:10; Rm. 14:10). Di takhta itu akan dihakimi kehidupan, sikap, dan pekerjaan kaum beriman (1 Kor. 4:5; Mat. 16:27; 1 Kor. 3:13-15).
Matius 25:20 mengatakan, “Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.” Kedatangan orang yang memiliki laba lima talenta menunjukkan datang kepada takhta penghakiman Kristus. Memperoleh laba lima talenta adalah hasil menggunakan karunia lima talenta semaksimal mungkin. Ayat selanjutnya mengatakan, “Lalu kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
“Hal kecil” melambangkan pekerjaan Tuhan pada zaman ini. “Kebahagiaan tuanmu” melambangkan kenikmatan atas Tuhan dalam kerajaan yang akan datang. Ini mengacu kepada kepuasan batiniah, bukan kedudukan lahiriah. Berbagian dalam kebahagiaan Tuhan adalah pahala yang paling besar, lebih baik daripada kemuliaan dan kedudukan dalam kerajaan. Di sini kita nampak dua aspek pahala yang diberikan kepada hamba yang setia: kekuasaan dan kebahagiaan. Hamba yang setia akan langsung masuk ke dalam hadirat Tuhan dalam manifestasi Kerajaan Surga yang akan datang. Pahala bukan ditentukan masa kelak namun ditentukan sekarang. Jika kita mau mempergunakan karunia yang telah Allah berikan kepada kita dengan rajin dan setia, niscaya kelak kita akan menerima kekuasaan dan kebahagian dari Tuhan kita.

Mat. 25:19-25

Ketika hamba yang bertalenta dua datang dan berkata bahwa ia telah memperoleh laba dua talenta, Tuhan mengatakan perkara yang sama kepadanya seperti apa yang telah Dia katakan kepada hamba yang bertalenta lima (Mat. 25:22-23). Meskipun karunia yang diberikan kepada yang memiliki dua talenta itu lebih sedikit daripada yang diberikan kepada orang yang memiliki lima talenta, pujian dan pahala Tuhan kepada mereka berdua itu sama. Ini menunjukkan bahwa pujian dan pahala Tuhan tidak berhubungan dengan ukuran dan jumlah pekerjaan kita, melainkan berhubungan dengan kesetiaan kita dalam menggunakan karunia-Nya semaksimal mungkin. Pujian dan pahala yang sama akan diberikan juga kepada orang yang memiliki satu talenta jika saja dia setia.
Matius 25:24 mengatakan, “Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah orang yang kejam yang menuai di tempat di mana Tuan tidak menabur dan memungut dari tempat di mana Tuan tidak menanam.” Nampaknya, Tuhan itu kejam atau keras terhadap kita. Dia menghendaki kita semaksimal mungkin menggunakan karunia-Nya untuk pekerjaan-Nya. Pekerjaan-Nya memerlukan kemutlakan kita. Pekerjaan Tuhan sepertinya selalu dimulai dari nol. Seakan-akan Dia menuntut kita bekerja bagi-Nya dalam keadaan tanpa apa-apa. Semua ini tidak seharusnya menjadi alasan bagi orang yang memiliki satu talenta untuk tidak menggunakan karunianya; sebaliknya, hal ini seharusnya memaksa dia melatih imannya sehingga dia dapat menggunakan karunianya semaksimal mungkin.
Matius 25:25 mengatakan, “Karena itu, aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah.” Kita seharusnya bersikap positif dan agresif dalam menggunakan karunia Tuhan. Jika kita setia, kita tidak akan takut apa pun. Hamba yang bertalenta satu pergi dan menyembunyikan talenta di dalam tanah. Dengan berbuat demikian ia terlalu pasif. Kita seharusnya aktif dalam pekerjaan Tuhan. Karena ia telah menyembunyikan talentanya, maka ia hanya dapat mengembalikannya kepada Tuhan sebanyak yang semula. Hanya menyimpan karunia Tuhan dan tidak menghilangkannya tidaklah cukup; kita harus mendapatkan laba dengan menggunakannya.

Doa:
Tuhan Yesus, dapatkan kemutlakanku untuk menggunakan apa yang telah Tuhan berikan padaku. Tuhan, kiranya talenta yang Tuhan percayakan di tanganku dapat berlipat ganda. Jadikan aku hamba yang produktif, tidak malas menggunakan talenta yang telah Tuhan berikan.

No comments: