Hitstat

31 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 3 Jumat

Makna Kebangkitan Kristus
Kisah Para Rasul 2:24
Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.

Kebangkitan Kristus ialah perihal kebenaran Allah. Allah itu benar dalam menghukum Kristus di atas salib sebagai pengganti kita. Terhukumnya Kristus di atas salib ini adil dan benar. Dengan dihukum oleh Allah, Kristus menggenapkan semua tuntutan kebenaran Allah. Ia menanggung dosa-dosa kita di atas salib untuk menggenapi sepenuhnya semua tuntutan kebenaran Allah. Sebab itu melalui kematian Kristus di atas salib, kebenaran Allah telah dipuaskan seluruhnya. Dengan perkataan lain, Allah yang benar telah dipuaskan secara hukum dengan kematian Kristus di atas salib. Segera setelah memuaskan tuntutan kebenaran Allah, Kristus mengalami perhentian sebagai kegenapan nubuat Alkitab.
Sesudah Kristus dikuburkan, Allah bertanggung jawab dalam kebenaran-Nya untuk membebaskan-Nya dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus tidak saja masalah kekuasaan, tetapi juga masalah kebenaran. Andaikata Allah tidak membangkitkan Kristus setelah kematian-Nya di atas salib setelah Ia memuaskan semua tuntutan kebenaran Allah, maka Allah tidaklah benar. Menurut kebenaran-Nya, Allah harus menghukum Kristus di atas salib sebab Ia menanggung semua ketidakbenaran kita. Tetapi setelah Allah menghukum Kristus sepenuhnya, kebenaran Allah bertanggung jawab membebaskan Kristus dari kematian dan membangkitkan-Nya dari antara orang mati.
Menurut konsepsi Matius, kebangkitan Kristus bertalian dengan kebenaran Allah. Jadi, Kristus dibangkitkan dari kematian berarti Allah membebaskan Dia menurut kebenaran-Nya. Pada akhirnya Kristus tidak saja menjadi Raja yang berkuasa, tetapi juga Raja yang benar. Kerajaan-Nya sangat berhubungan dengan kebenaran dan keadilan. Kristus secara benar dihukum oleh Allah di atas salib, dan Ia secara benar pula dibangkitkan dari kematian oleh Dia untuk menjadi Raja yang benar. Kristus adalah Raja yang benar bagi Kerajaan Allah yang benar.

Kis. 2:24; Rm. 4:25; 5:10; Mzm. 89:15; 1 Kor. 1:30

Roma 4:25 mengatakan, “Yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan untuk pembenaran kita.” Ayat ini menghubungkan kebangkitan dengan kebenaran. Alkitab menjadikan kebangkitan bukan saja masalah kekuasaan, tetapi juga kebenaran. Tidak saja kebenaran Allah dimanifestasikan dalam kebangkitan Kristus dari kematian, tetapi juga kita dibenarkan oleh kebangkitan Kristus. Sebab itu, kebangkitan Kristus merupakan bukti kebenaran Allah dan dibenarkannya kita. Haleluya, dalam kebangkitan Kristus, Allah adalah Allah yang benar, dan kita adalah orang-orang yang dibenarkan!
Kerajaan Surga dibangunkan dan didirikan di atas kebenaran Allah di mana Allah bertanggung jawab untuk membangkitkan Penebus yang benar dan membuat kita menjadi benar. Sebab itu kebangkitan Kristus ialah wilayah kebenaran. Dalam lingkungan kebangkitan Kristus Allah adalah Allah yang benar dan kita adalah umat Allah yang dibenarkan. Di sini kita mempunyai kerajaan.
Kebenaran berasal dari Allah bagi pemerintahan-Nya (Mzm. 89:15; 97:2; Yes. 32:1). Kebenaran ini adalah Kristus yang kemudian menjadi kebenaran kita (1 Kor. 1:30), membuat kita menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. Melalui penebusan Kristus, manusia yang adalah orang dosa bahkan dosa itu sendiri dijadikan kebenaran Allah, didamaikan dengan Allah yang benar, dan dijadikan ciptaan baru yang hidup kepada Allah bagi ketetapan kehendak kekal-Nya. Melalui kematian Kristus, Dia di dalam daging dihakimi oleh Allah sebagai dosa bagi kita, supaya kita dapat menjadi satu dengan Dia dalam kebangkitan-Nya dan menjadi kebenaran Allah. Dengan kebenaran ini, kita yang dahulu adalah musuh-musuh Allah, dapat dan telah didamaikan dengan Allah (2 Kor. 5:18-20; Rm. 5:10).
Allah damba mendapatkan satu umat di bumi yang bukan hanya adalah orang-orang yang benar; Dia ingin satu umat yang dalam pandangan Allah, Iblis, malaikat-malaikat, dan setan-setan, adalah kebenaran Allah. Dijadikan benar di hadapan Allah adalah satu hal; menjadi kebenaran Allah adalah hal lain lagi. Menjadi kebenaran Allah adalah kenikmatan yang paling tinggi terhadap Allah Tritunggal di dalam Kristus.

Doa:
Tuhan Yesus, kebangkitan-Mu adalah perkara kebenaran, bahkan tahta-Mu didirikan di atas pondasi kebenaran. Garapkan kebenaran-Mu menjadi kebenaranku. Tuhan, aku mau agar hidupku boleh menjadi kebenaran Allah, menempuh hidup yang benar terhadap Allah, manusia, bahkan terhadap segala sesuatu.

No comments: