Hitstat

16 January 2008

Matius Volume 9 - Minggu 1 Kamis

Paskah dan Perjamuan Malam
Matius 26:17
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?

Orang-orang Yahudi mempunyai suatu perayaan, yaitu Paskah, sebagai peringatan bagaimana Allah menyelamatkan mereka dari perhambaan di Mesir. Ketika itu Allah menyuruh mereka menyediakan seekor anak domba menurut keluarga masing-masing, lalu menyembelihnya di waktu senja bulan pertama, hari yang keempat belas, kemudian darahnya dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan di ambang atas, dan daging anak domba itu dimakan bersama dengan sayur pahit malam itu juga. Setelah orang-orang Yahudi keluar dari Mesir, Allah memerintahkan mereka untuk merayakan hari tersebut sebagai suatu peringatan (Kel. 12:1-28). Dalam pandangan orang-orang Yahudi, Paskah adalah suatu peringatan penyelamatan mereka.
Malam menjelang Tuhan meninggal dunia, bertepatan dengan waktu mereka makan anak domba Paskah. Setelah Tuhan makan anak domba Paskah bersama murid-murid-Nya, Tuhan segera menetapkan perjamuan malam-Nya. Di sini Tuhan sengaja memperlihatkan betapa perlunya kita mengambil bagian dalam perjamuan malam-Nya, seperti halnya orang Yahudi memakan anak domba Paskah mereka.
Bila kita membandingkan kedua peristiwa tersebut, kita nampak bahwa orang Israel merayakan Paskah karena mereka telah diselamatkan dari Mesir; sedang kita, anak-anak Allah, makan perjamuan malam Tuhan karena kita telah diselamatkan dari dosa dunia ini. Orang Israel memiliki anak domba, kita pun memiliki Anak Domba — Tuhan Yesus adalah Anak Domba Allah (Yoh. 1:29). Hari ini kita telah terlepas dari dosa dunia, kuasa Iblis, dan telah sepenuhnya menjadi milik Allah. Sebab itu, kita wajib makan perjamuan malam Tuhan, sama seperti orang-orang Yahudi harus makan anak domba Paskah mereka. Puji Tuhan atas Kristus, Anak Domba Allah yang sudah tersembelih bagi kita.

Mat. 26:17-28; Kel. 12:1-28; Yoh. 1:29

Setelah Tuhan Yesus makan Paskah, Ia “mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata, ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa.’” (Mat. 26:26-28). Itulah perjamuan malam yang Tuhan tetapkan.
Apa artinya perjamuan malam? Perjamuan malam berarti perjamuan yang dinikmati dengan nyaman bersama keluarga setelah kesibukan sepanjang hari selesai. Perjamuan ini tidak seperti makan pagi atau makan siang yang dilakukan dengan terburu-buru, melainkan dinikmati dengan tenang dan penuh rasa perhentian. Ketika anak-anak Allah menghadiri perjamuan malam Tuhan, sepatutnya juga dengan perasaan hati sedemikian, tanpa terburu-buru, juga tidak memikirkan ingin berbuat ini atau melakukan itu, melainkan menikmati perhentian yang nyaman di rumah Allah.
Tuhan Yesus menetapkan perjamuan malam pada malam perayaan Paskah, roti yang dimakan ialah roti tak beragi (Kel. 12:15). Yang diminum adalah “hasil pokok anggur” (lihat Mat. 26, Mrk. 14 dan Luk. 22). Jadi, ketika kita memecahkan roti, kita boleh memakai arak buah anggur atau sari buah anggur, yakni hasil pokok anggur.
Sewaktu kita memperingati Tuhan, ada satu faedah yang sangat besar, yaitu kekuatan dosa dan dunia tidak bisa berlangsung terus pada diri kita. Ada satu lagi faedah pemecahan roti memperingati Tuhan, yaitu dapat membuat anak-anak Allah tidak berselisih, tidak bergolong-golongan atau terpecah-belah. Selama dua ribu tahun ini, banyak pertikaian di antara anak-anak Allah telah lenyap di hadapan meja perjamuan malam Tuhan; banyak permusuhan telah terhapus saat orang datang ke hadapan meja Tuhan; sebab memperingati Tuhan berarti memperingati peristiwa penyelamatan dan pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita, manusia yang berdosa dan tidak layak ini. Karena itu kita perlu terus menerus memperingati Tuhan setiap saat.

Doa:
Tuhan Yesus, Kau adalah Paskah yang sejati. Tuhan, sebagaimana orang Israel makan anak domba ketika keluar dari Mesir, aku juga perlu makan Engkau sebagai Anak domba Allah yang telah tersembelih. Puji syukur, melalui kematian-Mu, aku manusia yang berdosa dan tidak layak ini boleh didamaikan dengan Allah.

No comments: