Hitstat

18 January 2008

Matius Volume - Minggu 1 Sabtu

Makna Roti dan Cawan
Matius 26:26-27
Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, ......Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini...”

Mengapa seketul roti ini disebut “roti”, dan satu cawan sari anggur ini tidak disebut sari anggur, melainkan disebut “cawan”? Tahukah kita apakah roti itu? Ketahuilah, begitu kita melihat roti, kita segera teringat pada kehidupan (hayat). Dalam Alkitab, setiap kali menyinggung tentang roti, selalu berkaitan dengan kehidupan. “Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup (hayat) kepada dunia”, “Yesus berkata, Akulah roti hidup” (Yohanes 6:33,35). Roti hidup berguna supaya kita mendapatkan hidup. Kita semua tahu, roti di sini mengacu kepada Tuhan Yesus kita; Dia adalah Tuhan kehidupan, Dia turun dari sorga dengan maksud memberikan hidup kepada dunia. Dia adalah sebutir biji gandum, melewati kematian, dan kemudian membagikan kehidupan-Nya kepada kita.
Yang kita nampak di sini bukanlah sebutir biji gandum, melainkan satu ketul roti. Ini memberitahu kita, bahwa Tuhan Yesus telah mati, kehidupan-Nya telah dibebaskan, Dia telah bangkit, Dia sudah membagi-bagikan kehidupan-Nya kepada kita; Dia tidak lagi sebagai satu biji gandum, melainkan telah berbaur menjadi satu roti dengan kita. Kehidupan-Nya adalah kehidupan kita, sebab itu kita bisa bersekutu dengan Dia. Jika di sini ada orang yang belum memiliki kehidupan Tuhan Yesus, ia tidak memenuhi syarat untuk menjamah roti ini. Jika orang yang tidak memiliki kehidupan Tuhan Yesus menjamah roti ini, itu tidak ada faedahnya.
Jadi, saudara saudari, jika kita datang dan menjamah roti ini, pertama, kita harus memiliki hayat Kristus, bisa bersekutu dengan Kristus. Kedua, kita harus tidak bermasalah dengan setiap orang yang memiliki hayat Kristus, bisa bersekutu dengan mereka.Inilah yang dinyatakan oleh roti kepada kita. Roti menyatakan tentang hayat, menyatakan tentang persekutuan.

Mat. 26:26-27; Yoh. 6:33-35; Mzm. 16:5; 116:13; 23:5

Lalu, apa makna cawan? Dalam Alkitab, juga terdapat satu garis mengenai cawan. Menurut Alkitab, “Cawan” adalah “bagian”. Apakah maksudnya “bagian” ini? lni bisa disamakan dengan mendapat bagian sewaktu membagi warisan juga seperti mendapatkan bagian pada waktu pembagian bonus. Di hadapan Allah, setiap orang memiliki bagian yang patut didapatkan. Apakah bagian yang seharusnya kita dapatkan? Bagian binasa kekal atau bagian keselamatan kekal? Kita tahu, di hadapan Allah, bagian setiap orang yang tidak memperoleh keselamatan adalah cawan murka Allah, yaitu lautan api, seperti yang tercantum dalam kitab Wahyu pasal 14. Cawan yang harus mereka minum adalah neraka, lautan api. Cawan berarti “bagian”. Bagian mereka adalah cawan murka Allah.
Puji syukur kepada Tuhan, bahwa kita tidak perlu lagi minum cawan murka Allah. Saudara saudari, tahukah kita, siapakah yang telah minum cawan murka Allah itu? Pada hari itu, ketika orang-orang menangkap Tuhan kita, apakah yang Tuhan katakan? Dia berkata, “Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepadaKu?” Dia telah minum cawan itu! Ini benar-benar satu fakta. Jika kita tidak mengakui, bahwa cawan itu telah Tuhan minum bagi kita, maka kita tidak memenuhi syarat untuk minum cawan yang di hadapan kita.
Cawan ini disebut “cawan”, bukan disebut “sari anggur”, karena ini adalah “bagian berkat” yang Dia beli untuk kita dengan darah adi-Nya. Diri Allah dan segala berkat milik-Nya ada di dalam “cawan” ini. Kita berdosa dan kehilangan Allah, darah Tuhan menebus kita dan mengampuni segala dosa kita, membeli kembali kita bagi Allah. Hari ini Allah adalah bagian cawan kita (Mzm. 16:5). Allah adalah bagian berkat bahagia kita. Hari ini kita bisa berkata, “Aku mengangkat piala (cawan) keselamatan” (Mzm. 116:13). lnilah cawan keselamatan, bahkan penuh melimpah (Mzm. 23:5). Inilah yang dinyatakan cawan kepada kita.
O, saudara saudari! Kita harus bersyukur kepada-Nya, kita harus memujinya! Tubuh-Nya telah terkoyak, agar kita mendapatkan kehidupan; darah-Nya teralir keluar, agar kita mendapatkan bagian berkat bahagia. Roti adalah kehidupan (hayat), cawan adalah bagian berkat. Haleluya!

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur kepadaMu, karena aku memiliki hayat-Mu. Tuhan aku bersyukur kepada-Mu, karena aku tidak bermasalah dengan setiap orang yang memiliki hayat-Mu. Aku bisa bersekutu dengan-Mu dan dengan setiap orang yang memiliki hayat-Mu. Jaga aku dalam persekutuan yang terus menerus.

No comments: