Hitstat

09 January 2012

2 Korintus - Minggu 16 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:1-18


Dua Korintus 3 dan 4 berbeda dalam sifatnya. Sebenarnya pasal 3 adalah pasal tentang doktrin. Tentunya, menurut prinsipnya, doktrin harus mencakup pengalaman. Demikian juga, pengalaman rohani yang sejati manapun akan mencakup doktrin. Karena itu, kita dapat mengatakan bahwa 2 Korintus 3 adalah satu pasal tentang doktrin dengan beberapa pengalaman.

Jika secara mendasar 2 Korintus 3 ini adalah pasal tentang doktrin, apakah sifat pasal 4? Dua Korintus 4 adalah satu pasal tentang pengalaman. Bagaimana kita tahu hal ini? Ayat 1 memberikan satu petunjuk kepada kita bahwa pasal ini berhubungan dengan pengalaman: "Oleh rahmat Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati." Di sini Paulus menunjukkan "telah menerima pelayanan ini", ini juga berhubungan dengan doktrin dan pengalaman. Tetapi "tidak tawar hati" mutlak adalah perkara pengalaman.

Pengalaman yang bagaimana yang kita temukan dalam pasal 4? Ini bukanlah pengalaman terhadap keselamatan, pembenaran, atau pengampunan. Mungkin ada yang mengatakan bahwa dalam pasal ini kita memiliki pengalaman akan salib. Namun, membicarakan pengalaman dalam pasal 4 secara demikian itu terlalu negatif. Yang kita temukan di sini adalah manifestasi hayat. Pasal ini adalah tentang pengalaman terhadap manifestasi hayat.

Orang-orang Kristen mungkin membaca 2 Korintus 4 tanpa menyadari bahwa pasal ini adalah pasal tentang manifestasi hayat. Ayat 10-11 mengatakan, "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan (hayat) Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini." Dalam ayat-ayat ini Paulus tidak memakai kata sifat "nyata", melainkan memakai kata kerja "menjadi nyata". Ada perbedaan antara sesuatu yang nyata dengan sesuatu yang menjadi nyata. Kata "nyata" tidak mencakup pengalaman atau proses; tetapi "menjadi nyata" mencakup suatu proses, suatu prosedur. Dalam ayat-ayat ini Paulus tidak mengatakan bahwa hayat Yesus adalah nyata. Jika ia mengatakan demikian, tidak ada proses atau prosedur yang tercakup di dalamnya. Maka kita tidak perlu melalui sesuatu dalam pengalaman kita. Tetapi ketika Paulus mengatakan bahwa hayat Yesus menjadi nyata di dalam kita, hal itu mencakup suatu proses. Agar hayat Yesus dapat menjadi nyata diperlukan satu proses, satu prosedur. Dalam 2 Korintus 4:10-12 kita dapat melihat dengan jelas manifestasi hayat ini. Ini menunjukkan bahwa pasal ini berkenaan dengan pengalaman terhadap manifestasi hayat.

Manifestasi hayat ini datang melalui pembunuhan salib. Memang, dalam pasal 4 kita tidak dapat menemukan kata salib. Meskipun demikian, konsepsi tentang salib tersirat di sini. Misalnya, kata "membawa kematian Yesus" dalam ayat 10 itu tentunya menyiratkan salib. Kematian Yesus tidak sama dengan membawa kematian Yesus. Kita tidak boleh berpikir bahwa membawa kematian itu sama dengan kematian. Tidak, sedikitnya ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Pengalaman terhadap manifestasi hayat ini berhubungan dengan membawa kematian Yesus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 31

No comments: