Hitstat

28 January 2012

2 Korintus - Minggu 18 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:1-21


Jika kita melihat konteksnya, kita akan nampak bahwa hidup kepada Tuhan (ay. 15) berarti menempuh kehidupan yang ditempuh oleh Tuhan Yesus. Dalam pasal 4 kita melihat bahwa para rasul mengalami membawa kematian Yesus. Ketika kita membawa kematian Yesus, kita dapat menempuh kehidupan yang ditempuh oleh Yesus. Inilah hidup kepada Tuhan.

Hidup kepada Tuhan berarti menempuh kehidupan yang tersalib. Ini adalah hidup sedemikian rupa sehingga manusia lahiriah kita selalu diletakkan pada kematian. Tuhan Yesus menempuh kehidupan semacam ini, dan orang-orang yang menempuh kehidupan yang demikian pada hari ini adalah orang-orang yang hidup kepada Tuhan. Pemahaman tentang hidup kepada Tuhan ini sesuai dengan konsepsi yang disampaikan dalam pasal 4.

Apa yang Tuhan kehendaki bukanlah agar kita begitu aktif bagi-Nya. Dia menghendaki kita mengalami membawa kematian Yesus supaya manusia alamiah kita dan diri kita yang aktif dapat diakhiri. Banyak orang yang aktif dan agresif bagi Tuhan dengan cara alamiah. Mereka melakukan hal-hal bagi Dia dengan keagresifan alamiah mereka. Hal ini melukai hati Tuhan, dan mengalihkan kita dari menikmati Dia. Karena itu, apa yang kita perlukan adalah dikuasai oleh kasih Tuhan untuk hidup kepada Dia.

Jika kita ingin hidup kepada Tuhan, kita harus menyangkal manusia lahiriah kita. Manusia lahiriah ini adalah daging. Bila kita hidup kepada Kristus, kita tidak akan hidup berdasarkan manusia lahiriah kita, yaitu berdasarkan daging kita. Ini berarti hidup kepada Kristus menuntut agar kita hidup berdasarkan manusia batiniah, yaitu berdasarkan roh kita yang telah dilahirkan kembali.

Dalam ayat 16, Paulus berkata, "Sebab itu, kami tidak lagi menilai seorang pun juga menurut ukuran manusia. Jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian." Tidak menilai orang menurut ukuran daging itu berarti kita tidak menilainya menurut manusia lahiriah. Dalam gereja kita harus menilai orang menurut manusia batiniah, yaitu menurut roh.

Sebagai kelanjutan dari ayat 16, ayat 17 mengatakan, "Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Apakah ciptaan baru itu? Ciptaan baru adalah orang yang telah dilahirkan kembali dan memiliki hayat Allah, hidup dalam manusia batiniah, bukan dalam manusia lahiriah. Seorang yang hidup dalam manusia lahiriah berada di dalam daging, yaitu dalam ciptaan lama. Karena itu, ia usang. Tetapi orang yang hidup kepada Tuhan dalam manusia batiniah berada dalam ciptaan baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 36

No comments: