Pembacaan Alkitab: Mat. 5:17
Doa baca: Mat. 5:17
Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya,
Memang dalam Perjanjian Baru keselamatan itu
berdasarkan pada prinsip iman, tidak ada sangkut pautnya dengan hukum Taurat.
Kita semua telah diselamatkan berdasarkan iman, bukan berdasarkan memelihara hukum
Taurat. Tetapi setelah kita diselamatkan, kita harus menempuh suatu kehidupan
yang memiliki standar moralitas yang lebih tinggi daripada hukum Taurat lama.
Jangan berpikir bahwa kita bebas untuk berbuat seenaknya, cemar atau bahkan
amoral, karena kita telah diselamatkan bukan menurut prinsip hukum Taurat.
Jangan mengira bahwa, karena Allah tidak menanggulangi kita menurut prinsip
hukum Taurat tetapi menurut prinsip iman, kita tidak perlu memperhatikan
perintah hukum Taurat. Kita harus cermat. Setelah kita diselamatkan, kita perlu
menempuh suatu kehidupan dengan standar yang jauh lebih tinggi daripada standar
hukum Taurat lama. Standar kita harus lebih tinggi daripada tuntutan hukum
Taurat. Hukum Taurat melarang kita membunuh orang, tetapi kita bahkan tidak
boleh marah terhadap orang. Bahkan jika kita mengatai saudara kita “kafir”,
suatu penghinaan, atau “jahil”, kata kutukan yang menunjukkan suatu
pemberontakan, kita akan berada dalam bahaya hukuman. Kita tidak hanya tidak
boleh membunuh saudara kita, bahkan jika kita menyebut mereka “kafir” atau
“jahil”, kita akan berada dalam kesulitan.
Untuk dapat menempuh suatu kehidupan dengan
standar moral yang lebih tinggi daripada standar hukum Taurat lama, Anda harus
mengatasi amarah dan hawa nafsu Anda. Boleh jadi Anda mengatakan bahwa hal ini
tidak mudah Anda lakukan. Benar, tidak mudah. Itulah sebabnya Anda perlu hayat
lain. Betapa kita perlu tinggal bersama Kristus! Kita harus berkontak dengan
Dia tidak hanya hari demi hari, bahkan jam demi jam. Karena temperamen dan hawa
nafsu di dalam kita, kita perlu tetap dalam persekutuan yang terus-menerus
dengan Dia. Anda harus menyadari bahwa Anda bukan kayu atau batu. Jika Anda
kayu atau batu, Anda tidak akan bermasalah dengan temperamen dan hawa nafsu.
Tetapi karena Anda orang yang hidup, Anda memilki dua hal ini di dalam Anda.
Tidakkah Anda mempunyai temperamen dan hawa nafsu di dalam Anda? Setiap saat
kita dapat tersandung oleh temperamen kita atau tergoda oleh hawa nafsu kita.
Berhati-hatilah! Berjaga-jaga dan berdoalah mengenai dua “setan” ini,
temperamen kita dan hawa nafsu kita. Setelah kita diselamatkan menurut prinsip
iman, kita perlu menempuh suatu kehidupan yang lebih tinggi, kehidupan dengan
standar yang paling tinggi. Kehidupan dengan standar yang paling tinggi ini
ialah kehidupan yang mengatasi temperamen dan hawa nafsu kita.
Dalam Matius 5:22 penghakiman kaum beriman
pada takhta peradilan Kristus diumpamakan oleh tiga macam penghakiman menurut
latar belakang umat Yahudi: penghakiman di pintu gerbang kota, penghakiman di
hadapan Mahkamah Agung, dan penghakiman neraka yang menyala-nyala. Ketiga macam
penghakiman ini menunjukkan satu penghakiman pada takhta penghakiman Kristus.
Kita sebagai orang Kristen yang telah diselamatkan berdasarkan prinsip iman, tidak
akan diadili di depan takhta putih yang dikatakan dalam Wahyu 20. Sebaliknya
kita akan diadili di depan takhta penghakiman Kristus selama seribu tahun
sebelum penghakiman pada takhta putih. Penghakiman pada takhta putih besar
diperuntukkan bagi orang-orang kafir mengenai kebinasaan mereka yang kekal.
Tetapi penghakiman pada takhta penghakiman Kristus diperuntukkan bagi kaum
beriman, entah mereka akan mendapatkan pahala atau hukuman.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 18
No comments:
Post a Comment