Pembacaan Alkitab: Rm. 8:3-4
Doa baca: Rm. 8:4
Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Setelah membaca semua tuntutan ini, kita semua
akan mengatakan bahwa kita sama sekali tidak mungkin menggenapi
tuntutan-tuntutan ini. Selanjutnya kita melihat ayat 48 yang memberi tahu kita
bahwa kita harus sempurna sama seperti Bapa yang di surga adalah sempurna. Ayat
ini merupakan bukti bahwa kita mempunyai hayat dan sifat Bapa di dalam kita.
Kita dilahirkan oleh Dia dan kita adalah anak-anak-Nya yang memiliki hayat dan
sifat-Nya. Kita tidak perlu meniru Dia atau mencontoh-Nya. Asalkan kita
bertumbuh dalam hayat-Nya, kita akan sama seperti Dia. Jadi, semua tuntutan
hukum Taurat Kerajaan Surga mewahyukan berapa banyaknya hayat dan sifat ilahi ini
dapat melakukannya bagi kita. Kita hanya perlu disingkapkan agar kita
melepaskan semua pengharapan atas diri kita. Jika kita telah disingkapkan, kita
akan menyadari bahwa hayat alamiah kita tidak ada harapan. Kemudian, kita akan
mengesampingkan hayat alamiah kita, seraya berpaling kepada hayat Bapa kita dan
menetap di dalam sifat ilahi. Dengan spontan, hayat ini akan bertumbuh di dalam
kita dan menggenapi tuntutan hukum Taurat yang tertinggi ini. Apa yang kita
butuhkan hari ini ialah kembali ke roh kita dan hidup di dalam roh kita. Bila
kita berbuat demikian, kita hidup berdasarkan hayat dan sifat Bapa kita,
kemudian dengan spontan kita menggenapi tuntutan kebenaran hukum Taurat.
Memahami hal ini sangatlah penting bagi kita, sebab sama sekali berbeda dengan
konsepsi alamiah kita.
Dari pengalaman, saya dapat bersaksi bahwa
hari ini saya tidak berada di bawah prinsip hukum Taurat. Haleluya saya berada
di bawah prinsip iman dan saya mempunyai hayat Bapa surgawi di dalam saya!
Hayat ini tidak lain adalah Putra terkasih Bapa. Kini saya hidup berdasarkan
hayat ini di dalam roh saya dan hidup menurut roh. Dengan adanya hayat ini di
dalam roh saya, dengan spontan saya mampu menggenapi tuntutan tertinggi hukum
Taurat Kerajaan Surga. Ini bukan berarti saya congkak, melainkan inilah
kesaksian kerendahan hati saya untuk memuliakan Tuhan. Ini juga tidak berarti
bahwa saya mampu berbuat segala sesuatu, melainkan Dia sajalah yang mampu,
sebab Dia di dalam saya sebagai hayat saya. Dia pun mampu berbuat hal yang sama
di dalam Anda dan bagi Anda. Agar hal ini menjadi pengalaman Anda, Anda perlu
visi bahwa hayat alamiah Anda tidak berpengharapan. Setelah seluruh hayat
alamiah Anda digali keluar dan disingkapkan, Anda akan menyadari bahwa alamiah
merupakan suatu hal yang tidak berpengharapan, sehingga Anda tidak lagi
mengandalkannya, Anda harus berpaling kepada hayat dan sifat ilahi Bapa di
dalam Anda. Berpalinglah kepada hayat Bapa, tinggal bersama hayat Bapa dan
hidup berdasarkan hayat Bapa. Anda dapat dengan mudah berpaling kepada hayat
Bapa, sebab pada saat ini ia berada dalam roh Anda. Semata-mata hidup menurut
roh Anda, semua tuntutan kebenaran hukum Taurat akan tergenapi di dalam Anda.
Karena kelemahan daging kita, kita tidak
mungkin menggenapi hukum Taurat. Kita tidak dapat berbuat apa pun. Kapan saja
kita menghadapi hukum Taurat, kita tidak berkutik. Karena itu, Allah mengutus
putra-Nya sendiri dalam rupa tubuh daging yang berdosa dan menghakimi dosa
dalam daging sehingga “tuntutan hukum Taurat dige-napi di dalam kita yang tidak
hidup menurut daging, tetapi menurut Roh” (Rm. 8:4). Karena ketidakmampuan yang disebabkan oleh kelemahan tubuh
daging kita, maka Allah telah mengutus Putra-Nya untuk menaati hukum Taurat di
aspek positif dan mati untuk kelemahan kita di aspek negatif, agar tuntutan
hukum Taurat terpenuhi. Tujuan-Nya berbuat demikian ialah agar tuntutan
kebenaran hukum Taurat dapat digenapi di dalam kita.
No comments:
Post a Comment