Hitstat

13 December 2017

Matius - Minggu 11 Rabu

Pembacaan Alkitab: Mat. 5:48
Doa baca: Mat. 5:48
Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna.


Roma 8:16 menunjukkan bahwa roh kita yang di dalamnya kita berperilaku demi genapnya tuntutan kebenaran hukum Taurat dibentuk dari kesaksian Roh Kudus dengan roh kita. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus Allah telah masuk ke dalam roh kita. Ini terjadi pada saat kelahiran kembali kita. Roh Allah masuk ke dalam roh kita untuk melahirkan kita kembali. Sejak saat itu, Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Karena itulah, ayat 14 mengatakan, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”

Kita ini bukan hanya ciptaan Allah, tetapi juga anak-anak-Nya yang dilahirkan kembali yang memiliki hayat dan sifat-Nya. Jadi, kita bukanlah ciptaan Allah yang coba-coba mencontoh dan menirukan Dia, kita ini adalah anak-anak Bapa yang hidup berdasarkan hayat Bapa. Bagaimana kita menjadi anak-anak Allah? Melalui masuknya Roh Allah ke dalam roh kita untuk melahirkan kita kembali dan untuk menjadikan roh kita tempat kediaman Allah sendiri (Ef. 2:22). Di sini, di dalam roh kita, kita telah menjadi anak-anak Allah yang mempunyai hayat dan sifat Allah. Jika kita hidup (berjalan) menurut roh yang dilahirkan kembali, kita adalah anak-anak Allah, yang hidup berdasarkan hayat Allah. Bila kita hidup dan berperilaku di dalam roh, dengan spontan kita akan menjadi sempurna seperti Bapa kita yang di surga sempurna.

Kini kita dapat mengerti mengapa dalam Matius 5 Tuhan menyebut kita sebagai anak-anak Allah atau putra-putra Allah. Dia tidak berbicara kepada orang-orang yang tidak percaya, kepada mereka yang hanya ciptaan Allah, tetapi Ia berbicara kepada anak-anak Allah. Allah tidak lagi hanya Pencipta kita, Dia pun Bapa kita yang di surga. Karena Dia adalah Bapa kita, maka kita mempunyai hayat dan sifat-Nya. Pada akhirnya, melalui pertumbuhan kita dalam hayat, kita akan menjadi sama seperti Dia. Tunggulah suatu saat lagi, Anda akan nampak bahwa banyak di antara kita akan menjadi sempurna seperti Bapa yang sempurna.

Mungkin ada orang bertanya-tanya bagaimana murid-murid di atas gunung dapat dilahirkan kembali. Bukankah Roh pemberi-hayat belum masuk ke dalam mereka, bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa murid-murid itu telah dilahirkan kembali? Ingatlah bahwa tidak ada unsur waktu di dalam Allah; sebaliknya hanya ada prinsip. Ketika Tuhan Yesus berkata-kata dengan murid-murid di atas gunung, mengumumkan kepada mereka konstitusi kerajaan, Ia mengatakan menurut prinsip, bukan menurut unsur waktu. Allah tidak memiliki unsur waktu, Dia mengerjakan sesuatu sekali untuk selamanya. Dalam pikiran kita terdapat perkara sebelumnya dan sesudahnya, tetapi dalam pikiran Allah tidak ada. Memang benar, pada suatu hari Kristus menggenapkan karya penebusan di atas salib, dan pada suatu hari Roh pemberi-hayat “terjadi”. Tetapi dalam pandangan Allah sulit untuk menentukan kapan perkara-perkara ini terjadi, sebab dalam ekonomi Allah kedua-duanya adalah kekal. Baik salib maupun Roh pemberi-hayat adalah kekal. Karena murid-murid di atas gunung telah percaya dalam Tuhan Yesus dan telah berketetapan untuk mengikuti Dia, pada prinsipnya, mereka telah dilahirkan kembali, dan Tuhan memperhitungkan mereka sebagai umat yang telah dilahirkan kembali.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 20

No comments: