Pembacaan Alkitab: Mat. 7:1-12
Doa baca: Mat. 7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai
untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.
Pengaturan surgawi atas umat kerajaan menuntut
mereka memperhatikan kepentingan orang lain. Dalam hal apa pun yang kita
lakukan, kita harus memikirkan kepentingan orang lain. Kita sungguh-sungguh
kurang dalam hal ini, sebab dalam hayat alamiah kita, kita tidak memikirkan
kepentingan orang lain. Pemikiran dan pertimbangan kita tertuju pada diri
sendiri. Sebab itu, kita selalu memusatkan pada diri sendiri dan tidak pernah
memikirkan orang lain. Jika kita memikirkan orang lain ketika hendak mengkritik
atau menghakimi mereka, kita tidak akan mengkritik atau menghakimi mereka. Kita
bisa menghakimi dan mengkritik orang lain, karena kita tidak memperhatikan
mereka. Bila kita memperhatikan kepentingan orang lain, kita akan bersimpati
kepada mereka.
Umat kerajaan, yang hidup di dalam roh yang
rendah hati di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, selalu menghakimi diri
sendiri, bukan menghakimi orang lain. Perkataan Tuhan mengenai jangan
menghakimi supaya kita tidak dihakimi (7:1) seolah-olah
bukan merupakan kata-kata yang yang memikirkan orang lain. Namun, jika kita
mendalami kata-kata ini, kita nampak bahwa sesungguhnya berarti memperhatikan
orang lain. Ketika Anda hendak menghakimi orang lain, Anda harus memperhatikan
kepentingan mereka.
Di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, umat
kerajaan akan dihakimi dengan penghakiman yang mereka terapkan kepada orang
lain (ay. 2). Jika mereka menghakimi orang lain
dengan adil, mereka akan dihakimi dengan adil oleh Tuhan; jika mereka
menghakimi orang dengan belas kasihan, mereka akan dihakimi dengan belas
kasihan oleh Tuhan. Belas kasihan menang atas penghakiman (Yak. 2:13). Jangan
mudah menghakimi orang lain, sebab Anda akan dihakimi dengan taraf yang sama
sebagaimana Anda menghakimi orang lain. Bila Anda memperhatikan orang lain,
Anda tidak akan dihakimi oleh mereka.
Ayat 2 mengatakan bahwa ukuran yang kita pakai
un-tuk mengukur orang lain akan dipakai untuk mengukur kita. Secara permukaan,
sepertinya dalam ayat ini Tuhan tidak menyuruh kita memperhatikan orang lain.
Tetapi sesungguhnya, ayat-ayat ini berarti bahwa kita harus memperhatikan orang
lain. Apakah Anda takut diukur oleh orang lain? Jika demikian, Anda harus
memperhatikan orang lain, sebab mereka pun takut diukur oleh Anda. Bila Anda
memperhatikan orang lain, Anda tidak akan menghakimi mereka, mengkritik mereka,
atau mengukur mereka.
Belas kasihan tidak melakukan pengukuran apa
pun. Ini berarti belas kasihan tidak mengenakan tuntutan apa pun. Segala
sesuatu yang menuntut suatu ukuran bukanlah belas kasihan. Belas kasihan tidak
tahu matematika, tidak tahu bagaimana menambahi atau mengurangi. Belas kasihan
sama sekali buta. Mengapa Anda begitu baik terhadap saya ketika saya begitu
kasihan? Sebab, Anda berbelaskasihan kepada saya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 23
No comments:
Post a Comment