Hitstat

21 December 2017

Matius - Minggu 12 Kamis

Pembacaan Alkitab: Mat. 7:1-12
Doa baca: Mat. 7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.


Pengaturan surgawi atas umat kerajaan menuntut mereka memperhatikan kepentingan orang lain. Dalam hal apa pun yang kita lakukan, kita harus memikirkan kepentingan orang lain. Kita sungguh-sungguh kurang dalam hal ini, sebab dalam hayat alamiah kita, kita tidak memikirkan kepentingan orang lain. Pemikiran dan pertimbangan kita tertuju pada diri sendiri. Sebab itu, kita selalu memusatkan pada diri sendiri dan tidak pernah memikirkan orang lain. Jika kita memikirkan orang lain ketika hendak mengkritik atau menghakimi mereka, kita tidak akan mengkritik atau menghakimi mereka. Kita bisa menghakimi dan mengkritik orang lain, karena kita tidak memperhatikan mereka. Bila kita memperhatikan kepentingan orang lain, kita akan bersimpati kepada mereka.

Umat kerajaan, yang hidup di dalam roh yang rendah hati di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, selalu menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi orang lain. Perkataan Tuhan mengenai jangan menghakimi supaya kita tidak dihakimi (7:1) seolah-olah bukan merupakan kata-kata yang yang memikirkan orang lain. Namun, jika kita mendalami kata-kata ini, kita nampak bahwa sesungguhnya berarti memperhatikan orang lain. Ketika Anda hendak menghakimi orang lain, Anda harus memperhatikan kepentingan mereka.

Di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, umat kerajaan akan dihakimi dengan penghakiman yang mereka terapkan kepada orang lain (ay. 2). Jika mereka menghakimi orang lain dengan adil, mereka akan dihakimi dengan adil oleh Tuhan; jika mereka menghakimi orang dengan belas kasihan, mereka akan dihakimi dengan belas kasihan oleh Tuhan. Belas kasihan menang atas penghakiman (Yak. 2:13). Jangan mudah menghakimi orang lain, sebab Anda akan dihakimi dengan taraf yang sama sebagaimana Anda menghakimi orang lain. Bila Anda memperhatikan orang lain, Anda tidak akan dihakimi oleh mereka.

Ayat 2 mengatakan bahwa ukuran yang kita pakai un-tuk mengukur orang lain akan dipakai untuk mengukur kita. Secara permukaan, sepertinya dalam ayat ini Tuhan tidak menyuruh kita memperhatikan orang lain. Tetapi sesungguhnya, ayat-ayat ini berarti bahwa kita harus memperhatikan orang lain. Apakah Anda takut diukur oleh orang lain? Jika demikian, Anda harus memperhatikan orang lain, sebab mereka pun takut diukur oleh Anda. Bila Anda memperhatikan orang lain, Anda tidak akan menghakimi mereka, mengkritik mereka, atau mengukur mereka.

Belas kasihan tidak melakukan pengukuran apa pun. Ini berarti belas kasihan tidak mengenakan tuntutan apa pun. Segala sesuatu yang menuntut suatu ukuran bukanlah belas kasihan. Belas kasihan tidak tahu matematika, tidak tahu bagaimana menambahi atau mengurangi. Belas kasihan sama sekali buta. Mengapa Anda begitu baik terhadap saya ketika saya begitu kasihan? Sebab, Anda berbelaskasihan kepada saya.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 2, Berita 23

No comments: