Hitstat

17 May 2008

Markus Volume 4 - Minggu 2 Minggu

Mengusir Roh yang Meyebabkan Bisu dan Tuli
2 Korintus 4:13
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Ayat Bacaan: Mrk. 9:17; Yes. 56:10; 35:6; 1 Kor. 14:31; Why. 12:10-11

Dalam Injil Markus 9:17, ada seorang anak yang bisu dan tuli. Menurut pandangan manusia, bisu dan tuli adalah suatu penyakit, tetapi Tuhan menghardik roh najis itu: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” Ternyata tuli dan bisu pada anak itu adalah akibat dari terasuk setan, bukan penyakit biasa. Penyakit ini berhubungan dengan serangan Iblis. Begitu roh yang menyebabkan anak itu menjadi bisu dan tuli diusir oleh Tuhan, anak itu pun dibebaskan dan sembuh.
Di aspek rohani, bisu dan tuli yang diderita oleh anak di atas melambangkan ketidakmampuan untuk berbicara bagi Allah dan memuji Allah (Yes. 56:10; 35:6). Pada kondisi yang normal, setiap anak-anak Allah pasti memiliki kemampuan untuk berbicara bagi Allah dan memuji Dia (1 Kor. 14:31, 3, 24). Semua orang beriman memiliki kapasitas untuk berbicara bagi Allah dan memuji Dia. Tetapi patut disayangkan, dewasa ini banyak anak-anak Allah yang telah kehilangan fungsi tersebut. Belajar dari sejarah gereja, kita akan mengetahui bahwa salah satu pekerjaan musuh Allah adalah membuat kaum beriman tidak bisa berbicara bagi Allah dan tidak bisa memuji Dia. Kalaupun ada yang berbicara dan memuji, hanya sejumlah kecil kaum imani saja. Sebagian besar menjadi umat yang bisu (berdiam diri). Ini adalah kondisi yang tidak wajar.
Dalam pengalaman kita, ketika timbul suatu dorongan di batin untuk berbicara bagi Tuhan atau memuji Dia, segera muncul pikiran yang menentang maksud tersebut. Inilah serangan roh jahat yang menyerang melalui pikiran kita. Dia akan menuduh kita, “Kamu sendiri masih banyak dosa, mana mungkin membicarakan Kristus kepada orang lain.” Atau ia berkata, “Hidup kamu saja masih belum beres, lebih baik diam-diam saja, jangan munafik.” Kalau kita mendengarkan tuduhan-tuduhan ini, kita pasti akan segera tutup mulut. Tidak sedikit anak-anak Allah yang tertipu demikian. Saudara saudari, kita harus menolak tuduhan Iblis demi darah Yesus (Why. 12:10-11). Kita harus melatih roh dan iman kita, membuka mulut kita untuk membicarakan Kristus kepada orang lain dan memuji Dia. Kalau kita bertindak demikian, roh jahat akan segera pergi meninggalkan kita.

No comments: