Hitstat

18 May 2008

Markus Volume 4 - Minggu 2 Senin

Menghardik Angkatan yang Tidak Percaya
Markus 9:19a
Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu orang-orang yang tidak percaya, sampai kapan lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Sampai kapan Aku harus sabar terhadap kamu?”

Ayat Bacaan: Mrk. 9:19-25; Ibr. 3:12; 12:2; Yoh. 10:38; 1 Kor. 10:13; 1 Ptr. 1:25

Dalam pandangan Allah, hati yang tidak percaya adalah hati yang jahat (Ibr. 3:12). Oleh sebab itu, dalam Markus 9:19 Tuhan menghardik dengan keras orang-orang (angkatan) yang tidak percaya. Ketika Tuhan di bumi, Ia banyak melakukan perbuatan ajaib di depan banyak orang. Semua perbuatan itu seharusnya membuat mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang datang dari Allah dan yang diurapi Allah (Yoh. 10:38). Ketidakpercayaan mereka terhadap kuasa Tuhan sungguh tidak beralasan, karena setelah Ia menegur orang-orang (angkatan) yang tidak percaya, Ia lalu mengusir roh jahat yang menyebabkan seorang anak bisu dan tuli (Mrk. 9:25).
Dalam pengalaman kita, kita mungkin pernah meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Ketika kehidupan kita lancar dan semua keperluan kita terpenuhi, sepertinya tidak ada masalah dengan iman kita. Namun begitu ujian besar datang, iman kita seolah hilang entah kemana. Dalam situasi yang genting, kita mungkin bertanya, “Apakah Tuhan sanggup membawa saya melewati kesulitan ini? Dapatkah Dia memberi jalan keluar?” Pertanyaan demikian mirip dengan yang diajukan oleh orang tua yang anaknya kerasukan roh jahat.
Mengapa ketidakpercayaan akan kuasa Tuhan sering timbul dalam pikiran kita? Penyebabnya adalah karena perhatian kita tertuju pada keadaan yang tampak di depan mata, bukan kepada firman Tuhan. Perhatian kita mungkin tertuju pada betapa beratnya penyakit, betapa sedikitnya uang yang kita miliki, betapa sulitnya pekerjaan, atau betapa beratnya masalah dalam keluarga. Saudara saudari, bagi orang yang percaya, semua itu adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita. Pada saat yang tepat, menurut kesetiaan-Nya, Allah akan memberi kita jalan keluar (1 Kor. 10:13).
Perhatian kita harus tertuju pada Tuhan dan firman-Nya (Ibr. 12:2). Situasi kita selalu berubah-ubah, tetapi Tuhan dan firman-Nya tidak pernah berubah (Ibr. 13:8; 1 Ptr. 1:25). Oleh sebab itu kita harus giat menyimpan firman Tuhan di dalam hati kita (Kol. 3:16). Asal kita mau melatih iman kita dengan datang kepada Tuhan dan bersandar pada firman-Nya, Dia pasti sanggup memberi kita pertolongan tepat pada waktunya (Ibr. 4:16).

No comments: