Hitstat

20 May 2008

Markus Volume 4 - Minggu 2 Rabu

Jalan untuk Menjadi yang Terbesar
Markus 9:35
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Ayat Bacaan: Mrk. 9:35; Gal. 2:20; Flp. 2:3; Rm. 12:16; Mat. 25:21

Ketika murid-murid sedang mempermasalahkan siapa yang terbesar di antara mereka, Hamba-Penyelamat justru mengajar mereka tentang kerendahan hati (Mrk. 9:35). Apakah pengertian dari kerendahan hati? Kerendahan hati berarti bahwa kita bukanlah apa-apa. Kerendahan hati berarti “bukan lagi Aku, melainkan Kristus” (Gal. 2:20). Murid-murid telah melihat visi mengenai Persona Kristus, kematian-Nya untuk mengakhiri mereka, dan kebangkitan-Nya untuk membawa Dia sebagai pengganti mereka. Tetapi walaupun visi ini telah diwahyukan kepada mereka, mereka masih perlu mempraktekkannya.
Kerendahan hati berlawanan dengan kepentingan pribadi dan puji-pujian yang sia-sia (Flp. 2:3). Itulah sebabnya Tuhan berkata kepada murid-murid-Nya bahwa mereka perlu menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya. Apa yang Tuhan katakan di sini bukanlah sebuah teori melainkan benar-benar adalah jalan yang sedang Ia tempuh. Perkataan ini seharusnya membuat murid-murid merasa malu dan bertobat.
Roma 12:16 mengatakan, “Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada hal-hal yang sederhana.” Memikirkan hal-hal yang tinggi berarti mengira diri sendiri lebih tinggi atau lebih hebat. Jangan pernah berpikir, “Orang lain lebih rendah daripadaku, aku tak perlu merendahkan diri kepadanya.” Atau jangan pula berkata, “Pelayanan itu terlalu rendah, seharusnya bukan aku yang mengerjakannya.” Apakah kaum beriman yang melayani Tuhan bisa mendapatkan pujian dari Tuhan, tidak tergantung pada besar kecilnya pekerjaan yang ia lakukan, melainkan tergantung pada kesetiaannya. Lagi pula, barangsiapa setia dalam hal kecil, Tuhan akan memberikan kepadanya tanggung jawab dalam hal yang besar (Mat. 25:21).
Kita perlu mengikat diri kita dengan kerendahan hati (1 Ptr. 5:5). Dalam mengikuti Tuhan, yang seharusnya ada di benak kita adalah bagaimana menjadi pelayan dari semuanya dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Kiranya kita memiliki sikap yang demikian, sehingga Tuhan dapat memakai kita sebesar-besarnya bagi kehendak-Nya.

No comments: