Hitstat

29 May 2008

Markus Volume 4 - Minggu 3 Jumat

Perkataan yang Digarami dan Penuh Anugerah
Kolose 4:6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar (digarami- Tl.), sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Ayat Bacaan: Mrk. 9:50; Ef. 4:29; Kol. 4:6

Dalam zaman yang jahat ini, setiap hari adalah hari yang jahat, penuh dengan perkara-perkara yang merusak, yang membuat waktu kita digunakan dengan tidak efektif, berkurang, dan dirampas. Karena itu, kita harus hidup secara bijaksana agar kita dapat menebus waktu, memegang setiap kesempatan yang ada. Semua orang dalam dunia hari ini telah memboroskan waktu dan kehilangan banyak kesempatan yang berharga. Tetapi kita perlu menebus setiap waktu dan memegang setiap kesempatan. Untuk menempuh kehidupan yang demikian, kita perlu dipenuhi dengan Kristus dan dijenuhi oleh-Nya.
Kita semua harus belajar berdoa, berjaga-jaga, dan mencari hikmat dari Tuhan agar kita dapat menebus waktu kita. Sering kali kita secara bodoh memboroskan waktu kita dalam percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat, yang tidak menyuplaikan hayat. Tebuslah waktu dengan menyuplaikan hayat melalui perkataan kita. Perkataan kita harus memberikan anugerah kepada orang yang mendengarnya (Ef. 4:29). Anugerah adalah Kristus sebagai kenikmatan dan suplai kita. Perkataan vang membangun orang lain selalu menyuplaikan anugerah yang demikian kepada orang-orang yang mendengarnya. Tutur kata kita harus pula seperti diberi garam (Kol. 4:6). Garam membuat makanan dapat diterima dan enak rasanya. Perkataan yang digarami menjaga kita dalam perdamaian seorang dengan yang lain (Mrk. 9:50). Jika perkataan kita beranugerah dan bergaram, maka perkataan itu akan membuat segalanya menjadi serasi atau menyenangkan, dan akan membangkitkan rasa yang nyaman dalam diri orang lain.
Kita perlu berdoa agar Tuhan memberi kita hikmat dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perkataan kita tidak seharusnya menyebabkan timbulnya keresahan bagi orang lain, pergesekan, ataupun perselisihan. Sebaliknya, melalui penanggulangan Tuhan yang menyeluruh, apa saja yang terucap dari mulut kita akan menjadi perkataan yang membangun, perkataan anugerah yang menyuplaikan hayat. Perkataan yang demikian akan membuat segala hal menjadi serasi dan menyenangkan.

No comments: