Hitstat

03 November 2009

Yohanes Volume 8 - Minggu 2 Rabu

Mengutus Murid-murid
Yohanes 20:21
Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

Ayat Bacaan: Yoh. 14:16-17; 17:18; 20:22

Perjanjian baru menyatakan bahwa Bapa mengutus Putra ke dalam dunia dengan diri-Nya sendiri sebagai hayat dan segala sesuatu bagi Putra (Yoh. 17:18). Jadi, ketika Allah Bapa mengutus Putra, Dia datang bersama-Nya dan bekerja di dalam-Nya. Demikian juga, Putra mengutus murid-murid-Nya dengan memberikan diri-Nya sendiri sebagai hayat dan segala sesuatu bagi mereka. Dengan prinsip yang sama, Putra mengutus kita dengan memberikan hayat-Nya, sifat-Nya, dan penyertaan-Nya kepada kita. Melalui Bapa bersatu dengan Putra dan tinggal di dalam Putra, Bapa telah mengutus Putra; demikian pula Putra melalui bersatu dengan kita, dan tinggal di dalam kita, Dia telah mengutus kita.
Tuhan mengutus kita dengan cara menghembuskan Roh Kudus ke dalam kita (Yoh. 20:22). Itulah sebabnya setelah Dia berkata, “Demikian juga sekarang Aku mengutus kamu,” Dia segera menghembuskan Roh Kudus ke dalam murid-murid dan tinggal di dalam mereka untuk selamanya (Yoh. 14:16-17). Karena itu, ke mana pun murid-murid diutus, Dia senantiasa beserta dengan mereka. Dia bersatu dengan mereka. Saat Tuhan menghembuskan Roh Kudus ke dalam kita, saat itulah Tuhan menyalurkan diri-Nya ke dalam kita. Sebab itu, kita telah menerima Roh Kudus sebagai perwujudan, realitas Kristus. Jika kita sudah menerima Roh Kudus, kita sudah menerima realitas Kristus, yaitu menerima diri Kristus sendiri. Demikianlah, Tuhan mengutus kita dengan jalan menghembuskan diri-Nya ke dalam kita.
Semua orang yang percaya dalam Kristus harus menjadi utusan-utusanNya. Segenap murid Tuhan Yesus, baik pria maupun wanita, semua adalah utusan. Jika Anda telah menjadi seorang Kristen beberapa tahun tanpa menjadi utusan-Nya, Anda tidak mencapai standar. Bila kita mengenang pengalaman kita, kita akan memahami bahwa banyak di antara kita telah diutus kepada suami atau istri, kepada orang tua dan kerabat, dan kepada sahabat kita agar kita menyalurkan hayat Allah. Inilah fakta bahwa kita semua dapat dan seharusnya menjadi utusan-utusan Allah. Haleluya! Roh-Nya sudah ada di dalam kita menjadi hayat dan segala sesuatu kita, sehingga kita diutus demi amanat-Nya.

No comments: