Hitstat

17 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 2 Minggu

Permasalahan Barnabas
Kisah Para Rasul 15:37-38
Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.
Ibrani 10:38
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.

Ayat Bacaan: Kis. 15:35-39, 13:13; Kol. 4:10

Kisah Para Rasul 15:35-39 mencatat tentang permasalahan Barnabas. Paulus berkata kepada Barnabas, “Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat bagaimana keadaan mereka” (Kis 15:36). Saat itu, Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus, tetapi Paulus tidak sependapat, sehingga timbullah perselisihan tajam di antara mereka.
Sebelumnya, Markus pernah mengikuti mereka dalam perjalanan ministri kali pertama, namun ketika mereka berlayar ke Pamfilia ia meninggalkan me-reka (Kis.13:13). Kemungkinan karena ia tidak tahan terhadap kesulitan dari pekerjaan pemberitaan Injil itu. Tindakannya pada saat itu sangat negatif, dan bisa membuat mereka semua patah semangat, sehingga dalam perjalanan ministri kali kedua, Paulus sangat tegas terhadap perkara Markus ini. Tetapi Barnabas, ingin memberikan kesempatan lagi kepada Markus, karena secara hubungan alamiah Markus adalah saudara sepupunya (Kol. 4:10). Akibat perselisihan itu, Paulus dan Barnabas berpisah jalan, dan akhirnya, Barnabas pergi sendiri dengan membawa Markus besertanya. Namun, setelah tindakan ini, nama Barnabas tidak lagi disebutkan atau tercatat dalam catatan ilahi Kisah Para Rasul yang membicarakan pergerakan Allah di dalam ekonomi Perjanjian Baru-Nya. Ini membuktikan bahwa Barnabas telah melakukan kesalahan.
Kita perlu belajar untuk tidak memakai kebajikan alamiah kita dalam pekerjaan Tuhan. Anda mungkin sangat baik dan sabar, tetapi ketika masuk ke dalam pekerjaan Tuhan, Anda perlu melupakan kebaikan, kesabaran, dan hubungan alamiah Anda, serta memperhatikan prinsip-prinsip ilahi yang tegas di dalam firman Tuhan. Anda tidak boleh mengorbankan prinsip-prinsip ilahi demi hubungan alamiah Anda. Dalam kehidupan gereja, seringkali kita menganggap beberapa orang sebagai teman istimewa kita, yang cocok dengan selera kita, dan yang lain tidak. Ini menunjukkan bahwa hubungan kita dengan saudara saudari masih bersifat alamiah, bukan hayat. Dalam gereja, seha-rusnya hanya ada kasih ilahi yang murni. Kasih alamiah kita perlu disalibkan, sehingga gereja terbangun, dan pekerjaan Tuhan tidak dirugikan.

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup (Ibr. 10:39)

No comments: