Hitstat

28 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 3 Kamis

Menerangkan Kristus dari Kitab Suci
Kisah Para Rasul 17:2-3
Seperti biasa Paulus...membicarakan...bagian-bagian dari Kitab Suci. Ia menerangkannya dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: “Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu.”

Ayat Bacaan: Kis. 17:1-4; Yoh. 5:39; 2 Tim. 3:16

Di Tesalonika ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi dan seperti biasanya, Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Selama tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Paulus tidak menerangkan hukum Taurat. Sebaliknya, dari Kitab Suci ia berbicara dengan orang-orang mengenai Kristus. Ia menerangkan di hadapan mereka bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati. Paulus benar-benar dapat melihat Kristus yang terwahyu dalam Kitab Suci. Ia adalah seorang yang menuntut dan berjerih lelah di atas firman.
Di dalam pemberitaannya, Paulus pasti telah menerangkan secara terperinci mengenai Kristus bahwa Dia adalah Allah dan manusia (berinkarnasi dalam keilahian, keinsanian, kehidupan insani, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya). Pada hari-hari Sabat itu, Paulus tidak mungkin hanya menerangkan selama satu jam, boleh jadi ia harus memakai beberapa jam, bahkan setengah hari, berbicara dengan mereka mengenai Kristus. Hasil dari pemberitaannya ada dalam Kisah Para Rasul 17:4 yang mengatakan, “Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.”
William Carey adalah seorang misionaris terkenal yang telah berjerih lelah di India meskipun lingkungan sekitarnya menolak dia. Ia sangat bergairah menuntut ilmu pengetahuan bahkan menekuni bahasa Yunani, Belanda, Perancis, Latin dan Ibrani yang sangat berguna baginya dalam mempelajari Alkitab. Carey menyadari pentingnya Alkitab dalam bahasa India. Lalu ia belajar menguasai bahasa-bahasa India dan menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Bengali pada tahun 1801, dan Perjanjian Lama pada tahun 1809. Ia menerjemahkan seluruh Alkitab ke dalam 6 bahasa: Bengali, Sanskrit, Oriya, Hindi, Assamese, dan Marathi; juga separuh penerjemahan Alkitab ke dalam 24 bahasa; jadi jumlahnya 30 bahasa! Ia juga menulis tata bahasa dan kamus dalam bahasa Sanskrit, Marathi, Punjabi dan Telugu. Berkat jerih lelahnya itu, banyak orang mengenal Tuhan dan menikmati firman-Nya yang hidup.

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci. … Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku (Yoh. 5:39)

No comments: