Hitstat

25 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 3 Senin

Tuhan Membuka Hati
Kisah Para Rasul 16:13-14
...Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu...yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.

Ayat Bacaan: Kis. 16:13-15, 40; Mrk. 16:16; Ef. 2:8

Sewaktu Paulus berada di Filipi, ia tidak menginjil di rumah ibadat. Ia keluar mengunjungi orang-orang. Ia pergi ke sebuah tempat sembahyang di luar pintu gerbang di tepi sungai dan berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Ketika pergi ke tempat ini, ia tidak mengenal mereka, dan mereka pun tidak mengenalnya. Tetapi Tuhan membuka hati seorang perempuan yang bernama Lidia untuk memperhatikan pemberitaan Injil sehingga ia menjadi percaya dan dibaptis. Orang pertama yang didapatkan Tuhan di Eropa bukanlah seorang laki-laki, melainkan seorang perempuan.
Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul 6:15 kita melihat bahwa begitu percaya ia segera dibaptis, seperti perintah Tuhan dalam Markus 16:16. Setelah Lidia percaya dan dibaptis, ia masuk ke dalam persekutuan dengan rasul dan para sekerjanya yaitu persekutuan Tubuh Kristus, sebagai bukti keselamatannya. Ia pun kemudian mengundang mereka masuk ke rumahnya dan tinggal di sana. Inilah rumah pertama di Eropa yang Tuhan dapatkan melalui Injil-Nya dan untuk Injil-Nya (Kis. 16:40).
Pada suatu sore, seorang penginjil terkenal yang bernama Spurgeon sedang melatih suaranya untuk berkhotbah di dalam sebuah gedung pertanian. Di dalam ruangan itu tidak ada seorang pun. Dia berseru dengan keras, “Lihatlah! Anak Domba Allah, yang menanggung dosa manusia” (Yoh. 1:29). Saat itu ada seorang tukang yang sedang memperbaiki sesuatu di atas loteng. Ketika ia mendengar seruan itu, ia segera meletakkan perkakas yang sedang dipegangnya. Sambil duduk termangu-mangu Tuhan membuka hatinya dan ia merasa sangat terharu. Setelah pulang ke rumah, tukang itu terus bergumul dalam batinnya selama satu minggu. Akhirnya karena memandang pada Anak Domba Allah, tukang itu pun menerima Tuhan dan mendapatkan kesejahteraan kehidupan. Keselamatan yang kita terima sepenuhnya tergantung pada kasih karunia Allah, bukan hasil usaha kita (Ef. 2:8). Karena Allah mengasihi kita, maka Dia memberi kita kasih karunia, dan kasih karunia ini menjadi sumber keselamatan kekal kita.

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci (Luk. 24:45)

No comments: