Hitstat

27 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 3 Rabu

Keselamatan Kepala Penjara dan Seisi Rumahnya
Kisah Para Rasul 16:31
Jawab mereka: Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.

Ayat Bacaan: Kis. 11:14, 16:16-34, 18:8; Kej. 7:1; Kel. 12:3-4; Yos. 2:18-19; Luk. 19:9

Sewaktu di penjara, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah pada tengah malam sehingga orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Pada saat itu juga Tuhan menggoyangkan penjara itu sehingga semua tawanan terlepas dari belenggu mereka. Saat kepala penjara melihat penjara itu terbuka, hampir saja ia membunuh dirinya. Namun Paulus mencegahnya bahkan memberitakan injil kepadanya. Dan seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Ia membuka rumahnya dengan gembira karena seisi rumahnya menjadi percaya kepada Allah (Kis 16:25-34).
Frase “engkau dan seisi rumahmu” dalam ayat 31 menyatakan bahwa satuan yang utuh dalam keselamatan Allah adalah sekeluarga, seperti seisi keluarga Nuh (Kej. 7:1), keluarga-keluarga yang berbagian dengan Paskah (Kel. 12:3-4), keluarga Rahab (Yos. 2:18-19), keluarga Zakheus (Luk. 19:9), keluarga Kornelius (Kis. 11:14), keluarga Lidia (Kis. 16:15), keluarga kepala penjara di sini, serta keluarga Krispus (Kis. 18:8).
Semasa Perang Korea, ada seorang muda yang bernama Billy Kim. Ia kuliah di Amerika dan ketika ia sedang sendirian di kampus ia merasa sangat rindu akan rumahnya. Suatu hari ada orang Amerika yang memberitakan Injil kepadanya. Lalu ia bertanya, jika ia menerima Kristus, apakah Tuhan dapat menghapus rasa rindunya? Orang itu berkata bahwa Tuhan akan memberikan hayat, damai sejahtera, sukacita dan tujuan dalam hidupnya. Akhirnya ia pun menerima Tuhan dan mereka berdua berlutut untuk berdoa. Pada hari itu ia diselamatkan oleh Tuhan. Ketika ia pulang ke Korea ia langsung menginjili ibunya, kakak laki-lakinya dan sembilan anaknya, kemudian adik laki-laki dan istri serta lima anaknya, adik perempuan dan ketiga anaknya dan kepada adik laki-lakinya dan ketiga anaknya, sehingga seluruh keluarganya menjadi orang Kristen. Demikianlah, keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita sebenarnya adalah bagi seisi rumah kita. Kita harus menjadi orang yang membukakan pintu keselamatan bagi seisi rumah kita, sehingga seluruh anggota keluarga kita dapat memperoleh keselamatan Tuhan.

Kata Yesus kepadanya: Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham (Luk. 19:9)

No comments: