Hitstat

06 December 2011

2 Korintus - Minggu 11 Selasa

Pembacaan Alkitab: Kej. 2:23; Yes. 54:5; Yoh. 3:29; Why. 19:7


Prinsipnya sama dengan pandangan Alkitab mengenai Roh itu dan mempelai perempuan. Seluruh Alkitab mengisahkan satu roman universal, yaitu roman dari satu pasangan universal. Pasangan ini terdiri atas Allah sebagai Suami dan umat pilihan-Nya sebagai mempelai perempuan. Karena itu, pada akhir Alkitab kita memiliki wahyu tentang pasangan universal ini.

Konsepsi tentang pasangan universal ini bukan hanya terdapat dalam Perjanjian Baru, tetapi juga dalam Perjanjian Lama. Bahkan dalam Perjanjian Lama pun kita nampak bahwa Allah mendambakan satu kehidupan pernikahan bersama umat pilihan-Nya. Misalnya, Yesaya 54:5 mengatakan, "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya." Allah mengasihi umat pilihan-Nya seperti seorang mempelai laki-laki mengasihi mempelai perempuannya. Maka, kedambaan Allah adalah menikah dengan umat-Nya, yaitu mendapatkan mereka sebagai pertambahan-Nya.

Sebagaimana Adam seorang diri itu tidak baik, demikian juga tidak baik Allah seorang diri, yaitu menjadi seorang "bujangan". Tanpa umat pilihan-Nya sebagai mempelai perempuan-Nya, Allah itu "sendirian". Dia hanyalah setengah bagian dari pasangan universal ini. Saya tahu bahwa pemikiran ini akan mengejutkan orang-orang yang berpikiran doktrinal atau teologis. Bila mereka mendengar perkataan ini, mereka mungkin berkata, "Apakah Anda mengajarkan bahwa Allah itu sendiri tidak lengkap? Bagaimana Anda dapat membandingkan Allah dengan seorang bujangan atau paruhan buah semangka? Itu bidah! Tidak ada seorang pun yang boleh mengikuti pengajaran sesat yang demikian! Allah itu mahakuasa, sempurna, dan lengkap. Sebagai Dia yang agung, Raja, Penguasa di surga, Dia adalah obyek penyembahan. Kita telah diciptakan oleh Dia, dan kita harus tunduk menyembah Dia." Tentu saja, Allah itu lengkap. Namun, banyak orang yang memakai kebenaran tentang "kelengkapan" Allah untuk menyanggah wahyu Alkitab mengenai pasangan universal, hanya melihat penampilan lahiriah firman itu. Mereka hanya mengenal bulu dan kulitnya. Jika kita memegang realitas batini dari firman ini, kita akan sadar bahwa Allah tidak mungkin puas hanya dengan penyembahan luaran dari makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Kita akan tahu bahwa jauh di lubuk hati-Nya, Dia menghendaki satu mempelai perempuan.

Hari ini hanya sedikit orang yang memberitakan apa yang ada di dalam kedalaman-kedalaman dari Alkitab. Mereka hanya membicarakan tentang apa yang ada di permukaan, yaitu bulu atau kulitnya. Mereka tidak melayankan daging firman itu kepada orang lain. Tetapi andaikata Anda diundang ke rumah seseorang untuk makan daging kalkun, apakah mereka menyodorkan bulu dan kulitnya kepada Anda? Tentu tidak! Anda akan dijamu dengan daging kalkun itu. Namun, hari ini banyak orang Kristen yang tidak dijamu dengan daging. Hanya bulu dan kulit yang disodorkan di hadapan mereka.

Kita tidak seharusnya puas dengan pengajaran atau pemberitaan apa pun yang tidak melayankan daging dari Alkitab. Jangan memberi pujian terlalu banyak kepada orang-orang yang hanya menyajikan bulu dan kulitnya. Keperluan kita yang mendesak pada hari ini adalah menjamah kedalaman-kedalaman Alkitab.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 21

No comments: