Hitstat

19 December 2011

2 Korintus - Minggu 13 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:3, 6-8


Dalam berita sebelumnya kita telah membahas sejumlah butir dasar yang berhubungan dengan ministri dari perjanjian yang baru: esens, khasiat, fungsi, kelayakan, kemuliaan, dan keunggulan. Sekarang dalam berita ini kita perlu melihat esens ministri dari perjanjian yang baru.

Beberapa orang mungkin menunjukkan bahwa kata esens tidak ditemukan dalam 2 Korintus 3. Meskipun kata ini tidak dipakai di sini, tetapi konsepsi ini tidak diragukan lagi tersirat dalam ayat 3: "Karena telah ternyata bahwa kamulah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia." Dalam bahasa Yunaninya, kata "pelayanan" berarti melayankan (meministrikan) sesuatu kepada seseorang, misalnya, seperti seorang pramusaji yang melayani di sebuah rumah makan atau seorang pramugari di pesawat terbang. Jadi, Paulus mengatakan bahwa kaum beriman Korintus adalah surat-surat Kristus yang dilayani oleh para rasul. Namun, karena menyadari bahwa kata melayani ini tidak cukup, maka Paulus kemudian memakai kata "ditulis". Ini menjelaskan makna meministrikan, melayani. Cara Paulus meministrikan adalah dengan menulis.

Dalam 2 Korintus 3:3 Paulus berkata, "ditulis bukan dengan tinta"; ia tidak mengatakan "ditulis bukan oleh tinta". Kata "dengan" menunjukkan bahwa tinta rohani, yaitu Roh dari Allah yang hidup itu, adalah esens, unsur yang dipakai oleh orang yang melakukan penulisan. Kita benar-benar perlu menaruh perhatian yang teliti kepada pemakaian kata "dengan" oleh Paulus ini. Kata depan ini menunjukkan bahwa Roh itu bukanlah penulis atau alat yang dipakai untuk menulis; sebaliknya, Roh itu adalah esens, unsur, substansi, yang dipakai dalam menulis. Roh dari Allah yang hidup, yang adalah Allah yang hidup itu sendiri, bukanlah satu alat, seperti pena, melainkan satu unsur, yaitu tinta surgawi yang dipakai dalam penulisan, yang dengan-Nya para rasul meministrikan Kristus sebagai isi untuk menulis surat-surat Kristus yang hidup yang menyampaikan Kristus.

Dalam 2 Korintus 3:3, Roh Kudus bukanlah penulisnya, alatnya, atau pun kekuatannya. Bila orang-orang Kristen hari ini berbicara tentang Roh itu, maka konsepsi mereka berhubungan dengan kekuatan. Tetapi jika kita membaca ayat ini dengan teliti, melihat konteksnya, kita akan nampak bahwa di sini Roh itu adalah esens, bukan kekuatan.

Karena banyak orang Kristen mengabaikan Roh itu sebagai esens, maka saya sengaja menekankan kata esens dalam berita ini. Apakah orang Kristen hari ini melihat Roh itu sebagai esens? Sebagian besar orang-orang Kristen mengira bahwa Roh itu adalah alat atau kekuatan. Yang lainnya melihat lebih dalam dan membicarakan Roh itu sebagai persona ilahi. Tetapi saya tidak tahu apakah ada pengkhotbah yang membicarakan Roh itu seperti yang dilakukan Paulus dalam 2 Korintus 3. Pandangan Paulus tentang Roh itu dalam pasal ini adalah Roh itu merupakan esens yang dipakai untuk menulis surat-surat Kristus. Di sini Paulus tidak memandang Roh itu sebagai persona, sebagai alat, atau kekuatan. Melainkan, Roh itu adalah esens yang dipakai untuk menulis surat-surat Kristus yang hidup.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 25

No comments: