Hitstat

16 December 2011

2 Korintus - Minggu 12 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:16-18


Orang-orang yang tidak memiliki latar belakang agama sering kali lebih mudah memasuki kebenaran-kebenaran dari Perjanjian Baru daripada orang-orang yang dibesarkan dalam aliran-aliran kekristenan. Meskipun demikian, orang-orang yang tidak memiliki latar belakang agama pun mungkin masih berada di bawah pengaruh agama. Bahkan sebelum seseorang menjadi orang Kristen, ia mungkin telah memiliki beberapa konsepsi mengenai cara orang menyembah Allah. Mereka mungkin telah memiliki pemikiran bahwa dalam pelayanan penyembahan orang Kristen ada seorang pastur yang melakukan hal-hal tertentu dan bahwa jemaat itu akan berdoa atau menyanyi dengan cara tertentu. Orang-orang yang bukan orang-orang Kristen pun terpengaruh atau dipengaruhi dengan konsepsi-konsepsi agama ini. Konsepsi-konsepsi ini dapat menjadi selubung.

Selain diselubungi oleh konsepsi-konsepsi agama, setiap orang juga diselubungi oleh konsepsi-konsepsi atau ide-ide alamiah. Sering kali selubung-selubung ini berhubungan dengan bagaimana manusia bawaan alamiah kita. Jika Anda seorang yang tenang, Anda mungkin lebih suka menyembah Allah di sebuah gedung yang berlangit-langit tinggi dengan jendela-jendela kaca hias dan penerangan yang remang-remang. Sewaktu memasuki gedung yang demikian, Anda segera bersikap hormat. Dengan spontan atmosfirnya membuat Anda tenang dan khidmat. Anda akan diam dan bahkan tidak berbicara dengan orang di sebelah Anda. Karena Anda terlahir sebagai seorang yang tenang, maka Anda mengapresiasi atmosfir yang tenang di gedung kebaktian itu. Jika orang semacam ini menghadiri sidang gereja yang di dalamnya orang-orang kudus bersorak memuji Tuhan, ia akan sangat terganggu dan bingung bagaimana orang bisa menyembah Allah secara demikian. Ia tidak akan dapat mengapresiasi sesuatu yang berharga di dalam sidang itu. Sebaliknya, ia akan merasa bahwa ia tidak dapat menyembah Allah di tempat yang demikian.

Perkataan Paulus tentang memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung ditulis dengan latar belakang pikirannya terhadap agama Yahudi. Paulus tahu dari pengalamannya bahwa orang-orang Yahudi itu diselubungi oleh agama mereka. Paulus sendiri pernah diselubungi secara demikian. Khususnya, banyak orang Yahudi itu diselubungi oleh konsepsi-konsepsi mereka mengenai hukum Taurat, terutama mengenai sunat. Karena Paulus mengajarkan bahwa hukum Taurat telah berlalu dan bahwa sunat itu tidak diperlukan lagi, banyak orang Yahudi yang tidak senang mendengarkan dia. Doktrin mereka mengenai hukum Taurat dan sunat merupakan satu selubung yang menyekat mereka dari melihat Kristus yang diberitakan oleh Paulus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 24

No comments: