Hitstat

17 December 2011

2 Korintus - Minggu 12 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:16-18


Kita tidak boleh menganggap bahwa kita tidak memiliki selubung apa pun. Jangan beranggapan bahwa kita sama sekali tidak berselubung; kita harus menengadah kepada Tuhan dan berdoa mohon belas kasihan-Nya, agar semua selubung disingkirkan, sehingga kita dapat memandang dan memantulkan Tuhan.

Beberapa orang yang telah berada dalam kehidupan gereja dalam pemulihan Tuhan selama bertahun-tahun mungkin diselubungi oleh konsepsi-konsepsi mereka tentang cara yang terbaik untuk bersidang. Misalnya ada seorang yang semula menempuh kehidupan gereja di Timur Jauh pindah ke Amerika Serikat dan berkata, "Gereja-gereja di Amerika Serikat bersidang dengan cara yang sangat berbeda dengan cara kita bersidang di Timur Jauh. Aku tidak dapat bertoleransi dengan cara bersidang yang demikian. Cara yang kita praktekkan dahulu benar-benar adalah yang terbaik." Ini juga merupakan selubung yang menyekat kita dari melihat terang kebenaran.

Jika kita ingin memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung, kita perlu berdoa seperti ini, "Tuhan, aku tidak peduli sidang itu tenang atau ramai. Tuhan, aku tidak peduli dengan cara bersidang. Aku tidak peduli apakah sidang gereja di tempat ini berbeda dengan apa yang menjadi kebiasaanku di masa lampau. Aku hanya mempedulikan Kristus." Jika sikap kita demikian sewaktu kita datang ke sidang gereja, maka kita benar-benar telah disingkapkan. Kita akan memiliki hati, roh, dan pikiran yang tidak terselubung apa-apa.

Jika kita masih diselubungi dalam beberapa hal, kita akan menjadi seperti satu kamera dengan lensa yang tertutup. Tidak ada terang yang akan dapat masuk menembus batin kita. Jika kita ingin disingkapkan, kita perlu berkata kepada Tuhan, "Tuhan angkatlah segala sesuatu yang menutupi aku. Tuhan, singkirkan selubung-selubungku. Angkatlah segala opini yang merupakan selubung bagiku. Tuhan aku ingin terbuka sepenuhnya, dan disingkapkan dengan mutlak." Kemudian dengan muka yang tidak berselubung kita akan memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan dan ditransformasi menjadi serupa dengan gambar-Nya dari kemuliaan ke kemuliaan.

Hari ini kemuliaan ini adalah Kristus yang bangkit, dan Kristus ini adalah Roh itu. Ini berarti Tuhan sebagai kemuliaan itu adalah Roh itu yang hidup di dalam kita dan berhuni di dalam roh kita. Sekarang karena kita memiliki Roh itu yang menghuni roh kita, maka kita perlu lebih banyak melatih roh kita dengan berdoa, membaca firman, dan berseru kepada nama Tuhan. Semakin kita melatih roh kita dengan muka yang tidak berselubung, kita akan semakin memandang Tuhan. Bila kita memandang kepada Dia, maka kita juga akan memantulkan Dia. Sewaktu kita memandang dan memantulkan Dia secara demikian, maka unsur-Nya, esens-Nya akan ditambahkan ke dalam diri kita. Unsur yang baru ini akan menggantikan dan membuang unsur hayat alamiah kita yang usang. Kemudian kita akan mengalami transformasi, satu pengubahan metabolik. Kita akan ditransformasi menjadi serupa dengan gambar Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 24

No comments: