Hitstat

24 December 2011

2 Korintus - Minggu 13 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Why. 22:17


Apa salahnya mengatakan bahwa hari ini Allah adalah Allah yang telah melalui proses, bahwa Dia bukan lagi Allah yang belum melalui proses, Allah yang "mentah"? Jika Anda menangkap ikan dan membawanya ke rumah, ikan itu masih mentah. Tetapi setelah Anda memasaknya dan menyajikannya di atas meja makan untuk santapan, ikan itu bukan lagi ikan mentah. Sekarang ikan itu adalah ikan yang telah melalui proses. Allah kita tidak mentah lagi. Dalam Kejadian 1 Dia adalah Allah yang mentah. Sebenarnya, di seluruh Perjanjian Lama, Dia itu mentah. Dia belum "dimasak". Dia belum diproses melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan.

Inkarnasi Kristus adalah bagian dari proses-Nya. Keterkandungan-Nya di dalam rahim Maria dan kelahiran-Nya di Betlehem adalah aspek-aspek dari proses ini. Tuhan Yesus dikandung di dalam rahim seorang dara selama sembilan bulan. Ini adalah satu proses. Kemudian Dia hidup di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun. Ketika Dia disalib, Dia berada di atas salib selama enam jam. Kemudian Dia dikubur selama tiga hari. Bukankah semuanya ini merupakan satu proses? Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan Tuhan hanyalah satu prosedur, bukan satu proses. Menurut pemahaman ini, inkarnasi adalah satu prosedur yang olehnya Allah menjadi seorang manusia, dan penyaliban adalah satu prosedur yang olehnya Penebus kita mati karena dosa-dosa kita. Tetapi sekalipun Anda mengubah kata proses menjadi prosedur, fakta-faktanya tetap sama. Lagi pula, jika Anda menyebutnya prosedur, itu sebenarnya adalah satu proses.

Dalam Perjanjian Baru Roh itu menunjukkan Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Sebenarnya Roh itu adalah ekspresi akhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Kita telah melihat bahwa Wahyu 22:17 mengatakan, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata, 'marilah!'" Dalam bahasa manusia tidak ada ungkapan yang lebih besar daripada hal ini. Roh itu adalah ekspresi akhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses, dan pengantin perempuan adalah ekspresi akhir dari manusia tripartit yang telah ditransformasi. Pada saat Wahyu 22:17, Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan manusia tripartit yang telah ditransformasi akan menikah dan menjadi satu pasangan universal. Ini berarti Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan manusia tripartit yang telah ditransformasi itu akan menjadi satu. Pernikahan yang luar biasa! Itu akan menjadi pernikahan yang paling besar di alam semesta ini, dan kita semua diundang untuk mengambil bagian di dalamnya.

Roh itu sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses adalah esens yang dituliskan ke dalam diri kita. Karena esens ini telah dituliskan ke dalam kita, kita tidak akan tetap sama. Transformasi sedang terjadi di dalam kita. Mungkin sewaktu Anda membaca berita ini pun, sesuatu yang berasal dari esens ilahi telah dituliskan ke dalam Anda. Anda mungkin tidak ingat butir-butir penting dari berita ini, tetapi apa yang telah dituliskan ke dalam Anda dari esens ilahi itu tidak akan pernah terhapus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 26

No comments: