Hitstat

27 December 2011

2 Korintus - Minggu 14 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:6, 8-9


Ada orang Kristen yang memandang ministri Roh itu terutama sebagai ministri Roh kekuatan. Mereka berharap ketika mereka berbicara dalam kekuatan Roh itu, akan ada sejumlah besar orang yang didapatkan bagi Tuhan. Tetapi ministri Roh itu dalam 2 Korintus 3 ini adalah ministri Roh itu sebagai hayat dan suplai hayat. Dasar saya dalam mengatakan hal ini ada dalam ayat 6, di mana Paulus mengatakan bahwa Allah "membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan." Di sini Paulus tidak mengatakan bahwa Roh itu memberi kekuatan, mengadakan mujizat-mujizat, atau membagikan karunia-karunia. Ia mengatakan bahwa Roh itu memberi hayat. Di tempat lainnya dalam pasal ini Roh itu juga berhubungan dengan hayat, bukan dengan kekuatan, karunia-karunia, atau mujizat-mujizat.

Dalam 2 Korintus Paulus tidak membicarakan tentang karunia-karunia atau mujizat-mujizat, melainkan ia mengatakan bahwa Roh itu memberi hayat. Misalnya, dalam 1 Korintus Paulus menyinggung tentang berbahasa lidah, dengan maksud untuk membatasi praktek ini di dalam sidang-sidang gereja. Tetapi dalam 2 Korintus ia tidak mengatakan tentang berbahasa lidah. Penekanan dalam kitab ini adalah tentang Roh itu sebagai suplai hayat. Ministri dari perjanjian yang baru adalah perkara Roh itu sebagai suplai secara batiniah dan perkara kebenaran sebagai ekspresi Allah secara lahiriah.

Dalam 2 Korintus 3:8 Paulus menyinggung tentang ministri Roh, dan dalam ayat 9 menyinggung tentang ministri kebenaran. Kita mungkin memahami apa ministri Roh itu, tetapi apa ministri kebenaran itu? Tahukah Anda apakah yang dimaksud Paulus dengan hal ini? Bertahun-tahun, saya tidak dapat memahami apa yang dimaksud Paulus dengan ministri kebenaran. Saya mengira ministri kebenaran yang dimaksudkannya adalah ministri pembenaran, karena dalam pasal ini kelihatannya ada satu perbandingan antara penghukuman dengan pembenaran, yang adalah lawan dari penghukuman. Tetapi di sini Paulus membicarakan tentang kebenaran, bukan pembenaran. Jika ia mengatakan bahwa ministri dari perjanjian yang baru adalah ministri pembenaran, kita akan mudah memahami maksudnya. Kita akan segera melihat bahwa ministri hukum Taurat adalah menghukum: yaitu ministri penghukuman. Tetapi ministri dari perjanjian yang baru adalah membenarkan orang: ini adalah ministri pembenaran. Karena dalam 2 Korintus 3 Paulus mengatakan bahwa ministri dari perjanjian yang baru adalah ministri kebenaran, bukan ministri pembenaran, maka kita harus berusaha memahami maksudnya. Sungguh bermakna bahwa ministri dari perjanjian yang baru adalah ministri Roh dan kebenaran.

Jika kita ingin memahami apa ministri kebenaran itu, terlebih dulu kita harus mempunyai pemahaman yang tepat tentang kebenaran ini. Kebenaran adalah perkara yang benar. Ketika Roh itu dengan riil dan sejati hidup, bergerak, dan bertindak di dalam kita, secara otomatis kita akan benar terhadap Allah, terhadap orang lain, dan terhadap diri kita sendiri. Pemahaman terhadap kebenaran ini tepat, tetapi masih kurang. Karena itu, kita harus maju lagi untuk melihat lebih jauh mengenai kebenaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 27

No comments: